Pantauan Metrotvnews.com pagi ini rupiah bergerak cukup fluktuatif. Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah pada level Rp13.394 dibandingkan penutupan di hari sebelumnya sebesar Rp13.138. Pada pukul 9.00 rupiah kian melemah di level Rp13.865, namun hingga saat ini rupiah menguat kembali di posisi Rp13.400-an per USD.
"Ya memang kaitannya itu, ketika terjadi sell-off di pasar obligasi regional termasuk pasar keuangan Indonesia, tentunya pelaku pasar akan shifting ke USD yang memang sekarang cenderung rally terhadap sebagian besar mata uang utama," ujar dia kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Dirinya menambahkan, pasar masih menantikan kebijakan yang akan diambil oleh prsiden terpilih AS, Donald Trump. Dalam debat capres AS, terliha kecenderungan bahwa Trump akan fokus pada ekonomi dalam negeri, proteksionisme, serta kebijakan fiskal yang longgar dengan memangkas pajak.
Baca: Kebijakan Proteksionis AS akan Pengaruhi Indonesia
"Ekspektasi kenaikan inflasi yang lebih cepat dengan kebijakan fiskal yang longgar mendorong sell-off di pasar obligasi. Sekarang USD yield di posisi 2,15 persen. Dan kemarin yield obligasi ASEAN juga cenderung naik karena kenaikan yield US Treasury," jelas dia.
Selain beberapa kebijakan tadi, pasar juga masih menantikan terkait siapa yang bakal ditunjuk oleh Trump untuk mengisi jajaran kementeriannya. Khususnya beberapa pos kementerian yang akan berkaitan dengan aktivitas ekonomi AS.
"Pelaku pasar cenderung masih wait and see terkait 100 hari pemerintahan Trump. Terlebih lagi orang-orang yang akan ditunjuk sebagai menteri keuangan, menteri luar negeri, dan menteri perdagangan," pungkas dia.
Baca: Apa yang Akan Dilakukan Donald Trump dalam 100 Hari Kerja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id