Menurut Ani, biasa ia disapa, pertumbuhan ekonomi di angka 5,4 persen di 2018 tetap bisa dicapai meski diakuinya tantangan yang dihadapi tidak mudah dengan situasi geopolitik keamanan dan perekonomian global yang masih tidak menentu.
"Pertumbuhan ekonomi harus terus didorong dan dijaga momentumnya, sehingga pergerakan sektor riil akan lebih kencang, lapangan kerja dapat makin banyak diciptakan, kemiskinan dapat terus diturunkan, dan kesenjangan dapat dikurangi," kata dia, di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Pemerintah Yakinkan APBN 2018 Mampu Dorong Perekonomian
Pemerintah terus waspada dalam mengelola risiko global maupun domestik yang akan dapat mengancam momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia. Periode 2014-2016, di tengah perlambatan pertumbuhan perekonomian global, pelemahan harga komoditas, dan kondisi geopolitik yang belum sepenuhnya kondusif, ekonomi Indonesia mampu tumbuh rata-rata 5,0 persen per tahun, dan di semester I-2017 tumbuh sebesar 5.01 persen.
Sementara itu, lanjut Ani, negara-negara G20, kecuali Tiongkok dan India, justru mengalami perlambatan. Brasil mengalami kontraksi 3,6 persen, Turki hanya tumbuh 2,9 persen, dan Afrika Selatan tumbuh 0,3 persen.
"Berdasarkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif stabil dan cenderung menguat, target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 sebesar 5,4 persen tersebut insya Allah akan secara maksimal diupayakan dicapai," jelas dia.
Angka tersebut memang optimis namun tetap realistis. Dengan pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan sebesar 3,6 persen dan rata-rata pertumbuhan di negara-negara berkembang 4,8 persen sebagaimana proyeksi IMF pada World Economic Outlook pada Juli 2017, maka lingkungan perekonomian global diharapkan mulai tumbuh dan terjaga risikonya.
Baca: Menko Darmin Nilai Wajar Kenaikan Dana Parpol 10 Kali Lipat
Menurut dia, pemerintah akan mendorong dan memperkuat seluruh sumber pertumbuhan, yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor, maupun belanja pemerintah yang lebih produktif dan efisien. Momentum perbaikan ini perlu sama-sama dipertahankan dan ditingkatkan untuk mewujudkan pertumbuhan yang lebih baik ke depan.
"Konsumsi rumah tangga diharap tumbuh 5,1 persen dan untuk itu stabilitas harga barang pokok dan ketersediaan pasokan pangan akan dijaga. Program bantuan sosial yang komprehensif dan lebih tepat sasaran akan diperkuat. Ini tidak hanya baik dari segi penurunan kesenjangan, namun juga positif untuk menunjang pertumbuhan ekonomi yang sehat," ujarnya.
Sementara itu, konsumsi pemerintah diproyeksikan dapat tumbuh 3,8 persen dengan fokus anggaran belanja yang makin efisien, konsisten dengan prioritas untuk menunjang pemberantasan kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan memperbaiki produktivitas ekonomi.
Selanjutnya investasi akan didorong melalui keberlanjutan pembangunan proyek utama nasional serta berbagai kebijakan simplikasi peraturan, percepatan, dan mempermudah kegiatan usaha serta proses bisnis yang dilakukan pemerintah. Dengan demikian, investasi pada 2018 dapat tumbuh 6,3 persen.
Kinerja ekspor di 2018 diharapkan tumbuh 5,1 persen. Selain upaya peningkatan daya saing dan produktivitas secara terus menerus melalui belanja infrastruktur, pendidikan dan pelatihan untuk para pekerja, pemerintah akan mendorong ekspor melalni pengembangan pasar barn yang potensial, peningkatan peran UKM berorientasi ekspor, promosi destinasi wisata Indonesia.
Sedangkan impor difokuskan untuk stabilisasi dan pemenuhan kebutuhan prioritas seperti proyek infrastruktur, pangan, dan bahan baku dengan tetap memperkuat produksi dalam negeri. Kualitas pertumbuhan ekonomi dan aspek keadilan akan terus ditingkatkan.
"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen di 2018 dapat tercapai dengan kemampuan untuk mengurangi pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan secara lebih efektif dan lebih cepat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id