Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tujuan dalam penyusunan APBN adalah agar berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lebih adil dan merata, dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Indonesia secara berkelanjutan. APBN adalah instrumen penting dalam mengelola perekonomian.
"Memasuki tahun keempat RPJMN 2015-2019, RAPBN 2018 mempunyai peranan yang semakin strategis yakni dalam mengevaluasi capaian kinerja pembangunan yang telah dilakukan dalam periode 2015-2017," kata dia, di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Menurutnya RAPBN 2018 harus mampu menjadi alat percepatan pencapaian sasaran pembangunan yang makin efektif dan efisien dengan berfokus pada penganggaran belanja yang makin produktif sesuai prioritas nasional yang tertuang dalam RKP 2018. Sesuai pidato Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus 2017 lalu, strategi kebijakan fiskal 2018 akan dilaksanakan melalui tiga kebijakan utama.
Pertama, mendorong peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi penerimaan perpajakan serta pengelolaan sumber daya alam dan aset negara yang lebih baik. Kedua, melakukan penguatan kualitas belanja negara melalui peningkatan kualitas belanja modal yang produktif dan efisiensi belanja non prioritas.
"Seperti belanja barang dan subsidi yang harus tepat sasaran, sinergi antara program perlindungan sosial, menjaga dan refocusing anggaran prioritas seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta penguatan kualitas desentralisasi fiskal untuk pengurangan kesenjangan dan perbaikan pelayanan publik," jelas dia.
Ketiga, keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan, yang dilakukan melalui pengendalian defisit dan rasio utang, defisit keseimbangan primer yang semakin menurun, dan pengembangan creative financing, seperti melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id