Gedung Bank Indonesia (MI/SUSANTO)
Gedung Bank Indonesia (MI/SUSANTO)

AS Hengkang dari TPP

BI: Perlu Tingkatkan Perdagangan Intraregional Asia

Husen Miftahudin • 25 Januari 2017 14:38
medcom.id, Jakarta: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump resmi menarik diri dari keanggotaan perjanjian perdagangan bebas di Trans Pacific Partnership (TPP). Hal ini sejalan dengan rencana kebijakan perdagangan Trump yang hendak memproteksi Negeri Paman Sam dari perdagangan global.
 
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung menganggap keputusan tersebut masih belum jelas secara pasti. Pasar global masih menunggu kebijakan konkret Trump.
 
"Kebijakannya seperti apa market masih menunggu konkretnya akan seperti apa. Karena tentu saja, misalnya, fiskal juga punya batasan-batasan, batasan defisit, batasan persentase utang dari publik. Kemudian dari sisi perdagangan tentu saja ini menjadi reaksi bagi pertumbuhan ekonomi Amerika," ujar Juda, di Kantor BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).

Baca: AS Akhiri TPP, Momentum Penguatan Ekonomi di ASEAN
 
Jika kebijakan proteksionis AS menjalar ke berbagai belahan dunia, menurutnya hal tersebut akan berdampak pada volume perdagangan global. Ini yang menjadi perhatian BI, sebab perdagangan Indonesia dan negara-negara kawasan regional ASEAN dan Asia akan jauh terkikis.
 
"Kalau semua melakukan hal yang sama, AS melakukan proteksionis, Eropa melakukan hal yang sama, tentu ini akan berdampak pada volume perdagangan. Dengan hal seperti ini, AS First, misalnya, labour-nya dari dia, penggunaan bahan bakunya dari dia, tentu saja ini perdagangan akan turun. Ini yang mestinya menjadi perhatian kita bersama," tegasnya.
 
Jika demikian, maka ke depan seharusnya Indonesia dan negara-negara ASEAN dan Asia harus meningkatkan perdagangan. Hal tersebut menjadi agenda Indonesia bila negara-negara dunia melakukan proteksionis perdagangannya.
 
Baca: Trump Resmi Tarik AS dari TPP
 
"Mestinya ke depan (meningkatkan) perdagangan intraregional. Kalau AS melakukan proteksionis yang cukup ketat, artinya di regional Asia ini mestinya perlu ditingkatkan perdagangan intraregional. Ini yang menjadi agenda kita ke depan," pungkas Juda.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan