Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Hadapi Inflasi dan Stagflasi? Begini Antisipasinya

Medcom • 23 April 2024 10:46
Jakarta: Inflasi dan stagflasi yang terjadi secara global sedang menjadi sorotan. Isu-isu ekonomi makro ini memiliki dampak nyata pada kehidupan sehari-hari.
 
Misalnya, ketika ingin membeli makanan gorengan dengan uang Rp5.000, Anda akan merasa jumlah makanan yang diperoleh berkurang dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan kenaikan harga yang disebabkan oleh inflasi.
 
Inflasi adalah kenaikan harga barang maupun jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara stagflasi ialah pertumbuhan ekonomi yang melambat dengan kenaikan harga yang terus berlanjut.

Dampaknya termasuk penurunan daya beli dan peningkatan angka pengangguran. Lalu, bagaimana cara kita mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi?
 
 
Baca juga: Gegara Inflasi, Kelas Menengah Bawah Makin Susah Beli 5 Hal Ini

 
Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berikut beberapa cara untuk menghindari inflasi dan stagflasi:
 

Atur pos keuangan


Dalam mengantisipasi kenaikan harga, Anda perlu mengatur ulang pos keuangan dengan memisahkan kebutuhan dan keinginan. Berhemat dengan menunda pembelian barang yang tidak mendesak juga penting sehingga belanja atau konsumsi bisa dilakukan saat kondisi ekonomi membaik.
 

Cari penghasilan tambahan


Anda dapat mencari penghasilan tambahan di luar pendapatan utama dengan berbisnis online atau melakukan hustle job sesuai dengan hobi.
 

Simpan dana darurat


Anda perlu menyiapkan dana darurat untuk menghadapi kebutuhan tidak terduga, terutama di masa stagflasi yang bisa menyebabkan pemotongan gaji atau PHK.
 
Sebagai panduan, bagi yang masih lajang sebaiknya menyisihkan minimal 6x biaya hidup per bulan, sementara yang telah berkeluarga dengan tanggungan sebaiknya 12x biaya hidup per bulan.
 
Inflasi bisa mengurangi nilai riil uang, maka berinvestasi itu penting. Anda dapat memilih instrumen investasi dengan imbal hasil lebih besar dari tingkat inflasi.
 
Misalnya, berinvestasi di Sukuk Ritel seri SR07 yang memberikan kupon sebesar 5,9 persen, padahal saat inflasi pada Juli 2022 sebesar 4,94 persen. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari inflasi.
 
 
Baca juga: Pengertian Reflasi dan Asal Muasalnya ke Ekonomi Global 

 
Setiap investasi memiliki risiko, sehingga pilihlah instrumen yang sesuai dengan profil risiko Anda dan perhatikan likuiditas keuangan. Hindari menempatkan seluruh uang pada instrumen berisiko tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi akibat inflasi dan stagflasi.
 
Salah satu strategi yang bisa Anda lakukan adalah hedging, yaitu cara untuk melindungi nilai investasi dari risiko kerugian. Hedging dapat dilakukan melalui diversifikasi dan average down dana investasi.
 
Diversifikasi artinya menempatkan dana pada sektor atau instrumen yang berbeda supaya mengurangi risiko kerugian signifikan saat salah satu instrumen mengalami penurunan harga.
 
Investasi dalam berbagai instrumen seperti saham, reksa dana, atau obligasi memungkinkan keuntungan dari instrumen lainnya jika salah satu mengalami kerugian.
 
Sementara itu, average down berarti membeli produk investasi bertahap saat harga turun, memungkinkan mendapatkan keuntungan di masa depan yang menutupi kerugian awal. (Indy Tazkia Aulia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan