Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Penyebab dan Dampak dari Krisis Moneter

Medcom • 16 Mei 2024 16:17
Jakarta: Krisis moneter adalah kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang dapat memberikan dampak luas, seperti yang dialami Indonesia pada 1997. Selain menghambat sistem ekonomi, krisis ini juga memicu kekacauan sosial. Lantas, apa sih sebenarnya penyebab krisis moneter itu?
 

Apa itu krisis moneter?


Krisis moneter merupakan kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang menyebabkan harga-harga aset turun tajam. Krisis keuangan juga dapat mengakibatkan kesulitan pembayaran utang dan kekurangan likuiditas di sektor perbankan.
 
Hal ini memicu kepanikan masyarakat yang berusaha menjual aset dan menarik dana dari tabungan untuk menghindari kerugian. Dampaknya merambah pada pasar saham, pemerintah, dan menciptakan krisis mata uang.
 

Ciri-ciri negara yang mengalami krisis moneter


Melansir laman OCBC, berikut ciri-ciri negara yang mengalami krisis moneter meliputi: 
  1. Jumlah utang luar negeri lebih besar daripada pendapatan negara.
  2. Negara mengalami inflasi hingga tidak bisa dikendalikan, seperti harga bahan pokok meningkat dan membuat mata uang kehilangan nilainya.
  3. Kurs pertukaran mata uang tidak seimbang.
  4. Suku bunga yang tinggi hingga melebihi batas wajar.
 
Baca juga: Menilik Sejarah Krisis Moneter 1998
 

Penyebab krisis moneter


Berikut ini hal yang menyebabkan krisis moneter, antara lain:
 

1. Nilai mata uang merosot


Krisis moneter di Indonesia terjadi dengan ditandai menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Penyebabnya termasuk spekulasi dalam dan luar negeri yang menggunakan dana pribadi dan pinjaman bank. Mata uang rupiah jatuh drastis dari Rp2.450 per USD pada Juni 1997 menjadi Rp13.513 per USD pada Januari 1998, tanpa dapat diantisipasi atau ditahan oleh devisa negara.
 

2. Meningkatnya utang Negara


Suatu negara memerlukan dana segar dari luar negeri untuk kebutuhan mendesak, tetapi ketergantungan berlebihan pada utang luar negeri dapat berdampak negatif, terutama saat terjadi depresiasi mata uang. Apalagi jika dana tersebut dimanfaatkan untuk spekulasi atau keuntungan jangka pendek dalam jumlah besar yang dapat mengancam stabilitas ekonomi dan memicu krisis moneter.
 

3. Kepanikan perbankan


Kepanikan di sektor perbankan yang mengakibatkan pembatasan pinjaman. Bank merupakan sumber keuangan eksternal penting bagi negara. Saat terjadi risiko seperti tingkat default tinggi membuat bank cenderung membatasi pinjaman untuk menghindari kebangkrutan yang berdampak negatif pada perekonomian dan memicu krisis keuangan.
 

4. Meningkatnya suku bunga


Kenaikan suku bunga yang melebihi level sebelumnya menyebabkan kerugian dalam kegiatan bisnis dan mengurangi minat debitur untuk meminjam modal. Tingginya suku bunga juga dapat mengurangi semangat para pelaku industri dalam menjalankan bisnisnya.
 

5. Sektor produksi yang tidak seimbang


Sektor produksi merupakan elemen penting dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dalam memastikan kelancaran sektor produksi, maka struktur di dalamnya perlu kuat. Ketidakseimbangan struktur produksi dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.
 

6. Krisis politik


Penyebab lain dari krisis moneter adalah gejolak politik yang dapat merugikan perekonomian. Contohnya, konflik suku di Afrika, pertikaian kekuasaan di Afghanistan, dan kudeta di Myanmar. Gejolak semacam itu mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan kesulitan bagi masyarakat untuk bekerja karena kurangnya keamanan di negaranya.
 
 
Baca juga: Krisis Ekonomi Global Masih Belum Berakhir
 

Dampak krisis moneter

 

Banyak perusahaan yang bangkrut


Akibat krisis moneter banyak perusahaan mengalami kebangkrutan karena kesulitan membayar utang dan kekurangan bahan baku impor. Krisis ini mendorong perusahaan untuk membeli bahan baku dengan mata uang asing karena nilai rupiah melemah yang pada akhirnya mendorong pengurangan tenaga kerja dan meningkatnya kemiskinan.
 

Bank mengalami krisis keuangan


Turunnya nilai rupiah berdampak pada bank dengan meningkatnya kredit macet dan kegagalan bisnis, serta peningkatan utang. Dampak ini merugikan masyarakat karena bank kehilangan perannya sebagai tempat penyimpanan uang yang aman.
 

Terjadinya kerusuhan nasional


Krisis ekonomi yang semakin parah memicu peningkatan gejolak politik dan demonstrasi besar-besaran. Hal tersebut seringkali berujung pada kerusuhan dan korban yang tidak bersalah. (Indy Tazkia Aulia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan