Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Kebijakan Moneter: Pengertian, Instrumen, Tujuan, dan Contohnya

Medcom • 27 Februari 2024 12:30
Jakarta: Kebijakan moneter adalah tanggung jawab dari bank sentral. Bank sentral menjadi lembaga keuangan yang memiliki otoritas penuh dalam pengambilan kebijakan moneter ini.
 
Melalui kebijakan moneter, bank sentral (seperti Bank Indonesia) dapat menjaga kestabilan perekonomian secara moneter. Keberhasilan suatu kebijakan moneter dapat ditinjau dari adanya peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan neraca pembayaran.
 
Fungsi dari kebijakan moneter ini adalah untuk mempertahankan atau menjaga kestabilan perekonomian dan juga sekaligus untuk mengendalikan tingkat harga yang ada di pasar, dilansir laman Gramedia.
 
Baca juga: Cara Sebut QRIS Jadi Trending Satu Twitter, Apa Itu?

Instrumen kebijakan moneter 

1. Moral persuasion (imbauan moral)

Moral persuasion atau imbauan moral adalah instrumen kebijakan moneter yang digunakan oleh pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat melalui pemberian imbauan kepada para pelaku ekonomi seperti bank swasta dan lain sebagainya.
 
Seperti contoh, bank sentral memberikan imbauan kepada bank-bank baik swasta maupun negeri yang memberikan kredit untuk berhati-hati dalam memberikan uang kredit kepada nasabah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar. Selanjutnya bank tersebut harus meminjam uang lebih banyak kepada bank sentral seperti Bank Indonesia agar jumlah uang yang beredar lebih banyak.

2. Reserve Requirement Ratio (rasio cadangan wajib) 

Reserve requirement ratio atau rasio cadangan wajib adalah instrumen kebijakan moneter yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar melalui mempermainkan jumlah dana cadangan simpanan pemerintah oleh bank sentral.
 
Jika pemerintah ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar, maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Jika pemerintah ingin menurunkan uang yang beredar di wilayah perekonomian maka pemerintah meningkatkan rasio cadangan wajib.
 
Baca juga: Bank Dunia, Tujuan hingga Perannya terhadap Indonesia

3. Discount politic (politik diskonto) 

Discount rate atau fasilitas diskonto adalah instrumen kebijakan moneter yang dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang yang beredar dengan cara mempermainkan tingkat suku bunga bank sentral (seperti Bank Indonesia) terhadap bank umum (seperti bank BRI, Mandir, BNI, dan lain-lain).
 
Pada kondisi tertentu, bank umum akan mengalami defisit atau kekurangan uang yang kemudian bank umum tersebut akan meminjam uang ke bank sentral. Jika pemerintah ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan menurunkan tingkat suku bunga peminjaman uang, begitu juga sebaliknya jika pemerintah ingin menurunkan jumlah uang yang beredar maka pemerintah perlu meningkatkan tingkat suku bunga pinjaman.

4. Open market operation (operasi pasar terbuka)

Open market operation atau operasi pasar terbuka adalah instrumen kebijakan moneter pemerintah yang dilakukan dengan cara memperjualbelikan surat berharga yang dimiliki oleh pemerintah (Government Securities).
 
Jika pemerintah menghendaki jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, maka pemerintah menjual surat berharga yang dimiliki kepada masyarakat. Sebaliknya, jika pemerintah menghendaki jumlah uang yang beredar di masyarakat menurun, maka pemerintah akan membeli surat-surat berharga pemerintah yang ada di tangan masyarakat tersebut.
 
Baca juga: Apa Sih Inklusi Keuangan? Ini Pengertian hingga Manfaatnya

Tujuan kebijakan moneter 

Tujuan utama kebijakan moneter yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia adalah untuk mencapai stabilitas nilai rupiah, memelihara stabilitas sistem pembayaran, serta turut menjaga stabilitas sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sebagaimana tercantum dalam pada pasal 7 UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Arti stabilitas nilai rupiah adalah kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar rupiah.
 
Konsep stabilitas nilai rupiah mencakup kestabilan harga barang dan jasa serta nilai tukar rupiah. Kestabilan harga barang dan jasa secara umum diukur dari inflasi yang rendah dan stabil. Sementara itu, kestabilan nilai tukar rupiah diukur dari kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain.
 
Kestabilan nilai rupiah dalam artian inflasi yang rendah, dan stabil, serta kestabilan nilai tukar Rupiah sangat penting bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kestabilan nilai tukar rupiah diperlukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk mendukung tercapainya inflasi yang rendah dan stabil.
 
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter yang disebut Inflation Targeting Framework (ITF) sejak 1 Juli 2005. Dalam kerangka tersebut, inflasi menjadi sasaran yang diutamakan (overriding objective).
 
Bank Indonesia terus melakukan penyempurnaan kebijakan moneter guna memperkuat efektivitasnya. Hal ini dilakukan agar Bank Indonesia dapat menangani dinamika dan tantangan perekonomian yang terus berubah. Sebagai lembaga yang mengatur kebijakan moneter di Indonesia, Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
Contoh dari kebijakan moneter langsung adalah mencetak uang baru, membekukan saldo perusahaan swasta/negara, merombak sistem perbankan, mengambil alih urusan perbankan/perkreditan, dan masih banyak lagi.
 
Bank sentral ikut serta dalam peredaran uang dan lalu lintas kredit perbankan. Sedangkan contoh kebijakan politik moneter tidak langsung adalah memberikan pengaruh kepada pemberian kredit oleh dunia perbankan. Pengaturan uang beredar dalam masyarakat dilakukan dengan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. (Tamara Sanny)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan