Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Bank Dunia, Tujuan hingga Perannya terhadap Indonesia

Husen Miftahudin • 02 Februari 2023 17:15
Jakarta: Bank Dunia atau World Bank (dalam Bahasa Inggris) merupakan organisasi internasional yang didirikan dengan salah satu tujuannya mengentaskan kemiskinan dan memajukan negara berkembang. Sama halnya dengan fungsi bank pada umumnya, Bank Dunia berwenang memberikan dukungan dana kepada negara yang membutuhkan.
 
Sejarah Bank Dunia
 
Dikutip dari berbagai sumber yang dirangkum Medcom.id, Bank Dunia berdiri pada 27 Desember 1945 berdasarkan perjanjian internasional yang diadakan oleh sebuah konferensi pada 1-22 Juli 1944 di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat (AS).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Lembaga ini berdiri sebagai salah satu badan resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Saat ini, Bank Dunia mempunyai kantor pusat di Washington, DC, Amerika Serikat dan telah memiliki 184 negara anggota.
 
Awalnya, Bank Dunia bertujuan mengatur keuangan, merekonstruksi, membangun infrastruktur, dan membantu korban perang setelah terjadi Perang Dunia II. Namun tidak hanya soal keuangan, lembaga ini turut membantu pinjaman dan dana hibah untuk berbagai sektor di antaranya pendidikan.
 
Bank Dunia juga membantu korban HIV/AIDS, penyediaan air bersih dan listrik, dan kegiatan lain yang membantu masyarakat banyak, juga memberi pinjaman uang berbunga rendah untuk negara-negara berkembang.
 
Lembaga ini membantu proyek di berbagai negara untuk pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Bantuan yang telah Bank Dunia berikan menjadi salah satu penyangga ekonomi bagi negara peminjam sehingga lebih kondusif keuangannya.
 
Baca juga: Agar Terus Bertumbuh, 2 Peluang Ini Harus Dimaksimalkan Negara Berkembang

 
Tujuan Bank Dunia
 
Tujuan Bank Dunia adalah untuk menyokong rekonstruksi dan pembangunan melalui fasilitasi penanaman modal untuk tujuan tertentu dalam suatu negara dengan jaminan dan pinjaman.
 
Bank Dunia juga mendukung perdagangan internasional dengan menjaga neraca pembayaran. Kemudian mengatur pinjaman internasional yang dapat memberikan jaminan untuk proyek-proyek negara baik besar maupun kecil.
 
Lalu, kegiatannya didasarkan pada pengaruh investasi internasional untuk menciptakan keadaan ekonomi yang damai.
 
Fungsi Bank Dunia
 
Fungsi dari Bank Dunia yaitu untuk menuntaskan kemiskinan khususnya di negara-negara berkembang dan negara miskin. Selain itu, terdapat fungsi lainnya seperti meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui kesehatan dan pendidikan; turut serta mengembangkan bidang kehidupan sosial, pemerintahan, dan membangun sebagai cara untuk mengurangi kemiskinan; membantu kemampuan pemerintah untuk memberikan pelayanan berkualitas, efisien, dan transparan.
 
Kemudian melestarikan lingkungan hidup; mendukung pengembangan bisnis di sektor swasta; serta turut andil dalam pembentukan stabilitas ekonomi supaya tetap dalam kondisi stabil untuk investasi dan perencanaan jangka panjang.
 
Baca juga: Baca juga: Sering Denger IMF dan Bank Dunia Sama-sama Kasih Utang? Ini Lho Perbedaannya..

 
Peran Bank Dunia terhadap Indonesia
 
Peran pertama yang dilakukan Bank Dunia terhadap Indonesia adalah memberikan pinjaman dana. Pada 1968, Indonesia melakukan pinjaman pertama pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
 
Pinjaman dana tersebut digunakan untuk bidang pertanian, perhubungan/transportasi, perindustrian, tenaga listrik, dan pembangunan sosial. Saat itu, pinjaman yang diberikan tanpa bunga kecuali dipotong dengan biaya administrasi 0,75 persen per tahun dengan waktu pembayaran selama 35 tahun dan masa tenggang 10 tahun.
 
Saat ini terdapat lebih dari 280 proyek pembangunan yang ada di Indonesia telah didanai oleh Bank Dunia. Sampai hari ini, Indonesia sendiri masih tidak bisa hidup tanpa adanya pembiayaan dari luar negeri untuk kebutuhan yang ada di dalam negeri.
 
Tak ayal memang, sebab berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), hingga akhir November 2022 utang Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp7.554,2 triliun. Rasio utang tersebut setara 38,65 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
 
Utang tersebut terdiri dari penerbitan SBN sebesar Rp6.697,83 triliun dan pinjaman senilai Rp856,42 triliun, yang diperoleh dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp17,52 triliun dan pinjaman luar negeri Rp838,90 triliun.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif