Kepala BPS Suharyanto (kiri) saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta (Foto: MTV/Desi Angriani)
Kepala BPS Suharyanto (kiri) saat konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta (Foto: MTV/Desi Angriani)

BPS Catat September 2017 Alami Inflasi 0,13%

Desi Angriani • 02 Oktober 2017 11:50
medcom.id, Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di September 2017 sebesar 130,08 dan mengalami inflasi 0,13 persen. Inflasi tahun kalender tercatat 2,26 persen dan inflasi tahun ke tahun 3,72 persen. Dibandingkan bulan lalu, inflasi pada tahun kalender tercatat 2,53 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,82 persen.
 
Baca: Cabai Penyumbang Besar Inflasi Sumut
 
Dari 82 kota IHK, sebanyak 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. "Inflasi tertinggi terdapat di daerah Tual sebesar 1,59 persen dan terendah di daerah Depok dan Mamuju sebesar 0,01 persen," kata Kepala BPS Suharyanto, dalam sebuah konferensi pers, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.

Sedangkan deflasi tertinggi terdapat di daerah Manado sebesar -1,04 persen dan deflasi terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen. Inflasi disumbang oleh kelompok inti seperti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar hingga transportasi.
 
"Inflasi lebih disebabkan kelompok inti kecuali bahan makanan," imbuh dia.
 
Baca: Inflasi Pekan Kedua September Diprediksi Masih Rendah
 
BPS mencatat Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen; kelompok perumahan, air, strik, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen.
 
Selain itu, kelompok sandang sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan sebesar 0,53 persen.
 
Meski kelompok bahan makanan mengalam penurunan, andil inflasi yang tertinggi terdapat pada beberapa komoditas seperti cabai merah sebesar 0,03 persen. Lalu beras meski naik tipis tapi memiliki bobot cukup besar sedangkan ikan segar dan pepaya menyumbang 0,01 persen.
 
Baca: Pemerintah Arahkan Inflasi Tetap Rendah
 
Pemerintah diminta mewaspadai inflasi yang mungkin terjadi pada Desember imbas dari hari Natal dan tahun baru. Namun dia meyakini inflasi tetap terjadi hingga November mendatang. Adapun pemerintah perlu melakukan berbagai macam upaya agar tingkat inflasi bisa terkendali dengan baik.
 
"Perlu perhatian khusus di Desember kita harapkan November dan Desember tetap terkendali sehingga target tercapai," tutup dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan