Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Jangan Asal Investasi! Kenali dulu Risikonya!

Annisa ayu artanti • 30 September 2024 12:20
Jakarta: Investasi memang bisa memberi keuntungan besar, tetapi tanpa pengetahuan yang cukup, kerugian bisa terjadi.
 
Oleh karena itu, sebelum memulai Anda perlu memahami berbagai risiko yang mungkin muncul, seperti perubahan pasar, kesulitan menjual aset, hingga risiko inflasi.
 
Ketika berinvestasi, kita harus menyadari bahwa risiko adalah bagian tak terpisahkan. Risiko mencerminkan ketidakpastian yang bisa menyebabkan kerugian.
 
Prinsip "High Risk, High Return" berarti semakin besar potensi keuntungan, semakin besar pula risiko yang harus dihadapi.
 
Penting bagi seseorang untuk mempertimbangkan toleransinya terhadap risiko untuk dapat memilih instrumen investasi yang cocok, atau dalam kata lain: mengenal profil risikonya.
 
Baca juga: Begini Cara Membedakan Jenis Surat Berharga Negara Sebelum Berinvestasi

Melansir dari situs laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat tiga profil risiko seseorang dalam berinvestasi. Berikut daftar dan penjelasan di bawah ini.

1. Konservatif 

Hal investasi semacam jenis tersebut adalah jika seseorang yang menghindari risiko secara tinggi. Konservatif ini adalah tipe investasi yang aman dan cocok untuk di gunakan karena nilai yang stabil dan tidak banyak berfluktuasi.
 
Beberapa pilihan yang tepat termasuk reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, deposito, dan surat utang negara.

2. Moderat 

Profil pada tipe moderat tersebut hampir sama seperti tipe Konservatif, yang dibedakan hanya jika ingin berinvestasi tetapi tidak mengharapkan keuntungan yang besar, namun tipe ini pun bisa dibilang tetap aman untuk berinvestasi.
 
Potensi keuntungannya pun lebih besar. Jika ini cocok untukmu, pilihan instrumen yang tepat adalah reksa dana campuran dan saham-saham bluechip seperti LQ45.
 
Baca juga: Gampang Banget! Ini 5 Cara Mudah Berinvestasi bagi Anak Muda

3. Agresif

Tipe profil pada investasi agresif ini adalah orang yang tak takut mengambil risiko secara tinggi dan mengharapkan keuntungan yang tinggi juga.
 
Namun, jika kita mendapatkan keuntungan hasilnya akan bisa lebih besar atau tinggi, jika seseorang itu kalah (loss) maka uang yang diinvestasikan akan lenyap semua.
 
Lalu, orang dengan profil risiko ini juga dapat menoleransi penurunan nilai investasi dalam jumlah besar. Contoh instrumen investasi untuk profil agresif: saham, fintech peer to peer lending dan reksa dana saham.
 
Itulah daftar tiga jenis profil risiko dalam berinvestasi. Sebelum menginvestasikan dana, sangat penting untuk meluangkan waktu mempelajari detail produk investasi, termasuk manfaat, biaya, serta hak dan kewajiban.
 
Tanpa pengetahuan dan pengalaman yang cukup, risiko kerugian akan lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesabaran dan kemauan kuat dalam menjalani proses belajar agar pengalaman kita semakin bertambah. (Muhammad Rizky H)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan