Investasi. Foto: MI.
Investasi. Foto: MI.

Begini Cara Membedakan Jenis Surat Berharga Negara Sebelum Berinvestasi

Medcom • 25 September 2024 19:47
Jakarta: Saat berbicara tentang investasi, ada banyak pilihan yang bisa dipertimbangkan, terutama jika Anda mencari instrumen yang aman dan terpercaya.
 
Baca juga: Tenang! Investor Tak Cuma Bisa Investasi tapi Berkontribusi Lewat Produk Filantropis  

Di antara berbagai jenis Surat Berharga Negara (SBN) yang dikeluarkan oleh pemerintah, Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel Indonesia (SR), dan Sukuk Tabungan (ST) sering kali menjadi pilihan utama bagi investor.
 
Namun, memahami perbedaan antara ketiga jenis SBN ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai cara membedakan ORI, SR, dan ST agar Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat.
 
Melansir laman BCA, Rabu, 25 September 2024, inilah cara membedakan jenis surat berharga ORI, SR, dan ST. Masing-masing produk surat berharga negara (SBN) ritel memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah beberapa perbedaan utama di antara jenis-jenis SBN ritel tersebut:

Tenor atau Jangka Waktu

Setiap jenis SBN ritel memiliki tenor yang bervariasi. ORI dan SR, misalnya, biasanya ditawarkan dengan tenor yang lebih panjang, berkisar antara 3 hingga 6 tahun. Sementara itu, SBR dan ST memiliki tenor yang lebih pendek, seperti ST010 yang pernah diterbitkan dengan tenor 2 dan 4 tahun.

 Nilai Imbalan/Kupon

Imbalan atau kupon adalah keuntungan yang diberikan pemerintah kepada investor. Nilai kupon ini bervariasi tergantung jenis SBN yang diterbitkan. ORI dan SR menawarkan kupon tetap yang tidak terpengaruh oleh perubahan suku bunga Bank Indonesia. Sebaliknya, kupon SBR dan ST bersifat floating with floor, yang berarti dapat naik mengikuti kenaikan suku bunga, namun tidak akan turun di bawah nilai yang telah ditetapkan.

Perdagangan di Pasar Sekunder

Kemudahan dalam memperdagangkan aset juga menjadi faktor pembeda. ORI dan SR dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah melewati masa holding yang ditetapkan. Sebaliknya, SBR dan ST tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, meskipun investor masih memiliki opsi early redemption untuk mencairkan sebagian modal sebelum jatuh tempo.

Potensi Capital Gain

Bagi investor yang memiliki aset tradable seperti ORI dan SR, ada peluang untuk meraih capital gain, terutama jika harga jual di pasar sekunder lebih tinggi dari harga beli. Namun, potensi ini tidak tersedia untuk SBR dan ST yang bersifat non-tradable.

Aspek Syariah

Pengelolaan aset dalam SBN dibagi menjadi dua, yaitu konvensional dan syariah. ORI dan SBR dikelola secara konvensional, sementara ST dan SR telah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI, menandakan bahwa pengelolaan investasi ini dilakukan sesuai prinsip-prinsip syariah.

Dengan memahami perbedaan antara ORI, SR, dan ST, Anda dapat lebih bijak dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan preferensi risiko Anda. Setiap jenis surat berharga ini menawarkan keunggulan dan karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda sebagai investor.
 
Apakah Anda mencari stabilitas dengan kupon tetap, fleksibilitas dalam memperdagangkan aset, atau kepatuhan terhadap prinsip syariah, ketiga produk SBN ini memberikan opsi yang dapat membantu Anda mencapai tujuan finansial yang lebih aman dan terpercaya.(Nanda Sabrina Khumairoh).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan