Perhatikan sharpe ratio
Ketika seseorang memilih instrumen investasi yang memiliki volatilitas tinggi, maka mereka juga mengharapkan imbal hasil yang tinggi. Sharpe ratio bisa digunakan untuk tingkat risiko dari reksa dana.
Tidak ada patokan berapa sharpe ratio yang terbaik. Sharpe ratio merupakan rasio yang mengukur kinerja reksa dana dengan perbandingan imbal hasil dan risiko (standar deviasi). Makin tinggi sharpe ratio maka makin baik kinerja reksa dana tersebut.
Jika Anda menemukan nilai sharpe ratio negatif di produk reksa dana, maka akan lebih baik bagi kita untuk memilih reksa dana yang sharpe ratio negatifnya paling kecil. Sharpe ratio yang negatif menandakan tingkat risiko lebih besar dibanding dengan tingkat pengembalian.
Ketika Anda membeli reksa dana di platform milik agen penjual efek reksa dana atau perusahaan sekuritas, maka nilai rasio ini akan tertera di daftar reksa dana. Nilai sharpe ratio juga bisa berubah, bisa saja satu reksa dana saham memiliki nilai sharpe ratio yang tinggi dalam tiga bulan namun minus di periode satu tahun.
Perhatikan nilai draw down
Draw down bisa dimaknai sebagai tingkat kerugian maksimal yang ada di produk reksa dana, atau bisa juga didefinisikan sebagai tingkat penurunan kinerja dari titik puncaknya ke titik terendah.
Apabila sebuah reksa dana memiliki nilai draw down sebesar 30 persen setahun, berarti kinerja reksa dana tersebut pernah mengalami penurunan sebesar 30 persen. Sama seperti sharpe ratio, nilai draw down juga bisa dipengaruhi oleh time frame.
Draw down yang tinggi umumnya ditemukan di reksa dana campuran maupun saham. Untuk sebagian besar reksa dana pasar uang, nilai draw down ada di angka nol koma sekian. Bahkan tidak sedikit pula yang nilainya 0,00 persen.
Waspadai expense ratio reksa dana
Expense ratio bisa juga disebut sebagai perbandingan beban operasional reksa dana dengan rata-rata NAB dalam setahun. Pengelolaan sebuah reksa dana tentu akan memunculkan biaya. Biaya-biaya tersebut berupa biaya kustodian, trading, marketing, dan lainnya. Semakin kecil expense ratio mencerminkan keandalan Manajer Investasi dalam mengelola produknya.
Pilih reksa dana sesuai jangka waktu investasi
Semakin pendek jangka waktu investasi, maka pilihan reksa dana yang disarankan adalah reksa dana yang volatilitas nilai aktiva bersih (NAB)-nya rendah. Namun untuk jangka panjang, maka pilihan reksa dananya akan semakin fleksibel, boleh yang rendah volatilitasnya atau yang tinggi karena mengharap imbal hasil yang besar.
Untuk jangka waktu pendek (1-3 tahun), sangat disarankan untuk memilih reksa dana yang rendah fluktuasi seperti reksa dana pasar uang, atau pendapatan tetap.
Sementara untuk jangka menengah (3-5 tahun), disarankan untuk memilih reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran. Sementara itu untuk kebutuhan dana pendidikan di atas lima tahun, maka reksa dana saham boleh dicoba.
"Itulah hal-hal yang mesti diketahui ketika kita memilih reksa dana. Pada intinya, produk investasi ini memang cocok bagi investor pemula yang belum pernah berinvestasi. Namun sebelum memilih produknya, kenalilah lebih dalam seputar produk investasi ini," tegas Aulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News