Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Mewaspadai Emiten IPO terkait Politisi

Fetry Wuryasti • 16 Januari 2024 11:03
Jakarta: Dua emiten pendatang baru, seperti PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) dan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), melantai di pasar modal Indonesia bertepatan dengan tahun pemilu.
 
Dua emiten itu dimiliki oleh politisi, sehingga dikhawatirkan terjadinya penyalahgunaan penggunaan dana IPO untuk keperluan politik.
 
Menanggapi hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna memastikan kelangsungan usaha calon perusahaan tercatat, Bursa melakukan evaluasi antara lain dari sisi business model, rencana strategic, dan financial projection.

Hal itu dilakukan BEI untuk memastikan langkah IPO perusahaan tidak dijadikan sebagai exit strategi para politisi.
 
 
Baca juga: 7 Perusahaan Melantai Dibursa Raup Dana Segar Rp1,33 Triliun

 
"Terkait rencana penggunaan dana yang ditentukan berdasarkan kebijakan manajemen calon perusahaan tercatat, Bursa melakukan pemantauan atas penggunaan dana hasil penawaran umum setelah perusahaan tersebut tercatat di Bursa sesuai dengan prospektus," kata Nyoman melalui keterangan yang diterima dan dikutip, dilansir Media Indonesia, Selasa, 16 Januari 2024.
 
Penggunaan dana hasil IPO yang diawasi regulator ialah penggunaan dana yg masuk ke perseroan, dilakukan melalui laporan realisasi penggunaan dana (LRPD) setiap enam bulan. Sementara itu, dana yang masuk ke pemegang saham (divestasi) tidak masuk dalam LRPD.
 
"Bila ada perubahan terkait dana IPO yg masuk ke dalam perseroan, maka perusahaan tercatat wajib mendapatkan persetujuan RUPS dan dilaporkan ke regulator," kata Nyoman.
 
Selama ini emiten wajib melaporkan penggunaan dana IPO kepada self regulatory organization (SRO) dalam hal ini BEI.
 

Milik politisi


Merujuk dokumen IPO, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk atau NICE telah berdiri sejak Juli 2008 disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada November 2008 dan mulai beroperasi pada 2013.
 
NICE bergerak dalam bidang pertambangan bijih nikel, aktivitas perusahaan holding, pelayanan kepelabuhan laut, kawasan industri, dan analisis serta uji teknis lainnya. Saat ini emiten menjalankan usaha di bidang pertambangan bijih nikel.
 
Nama entitas induk emiten, yaitu PT Dwidaya Mega Investama. Adapun pihak pengendali dari PT Dwidaya Mega Investama ialah Herman Herry Adranacus, politikus anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II. Anaknya, Stevano Andranacus, yang menjadi Direktur Utama NICE, maju menjadi caleg DPR dari dapil yang sama.
 
 
Baca juga: Mengenal Istilah Listing, Delisting, dan Relisting dalam Investasi Saham

 
Harga perdana NICE sebesar Rp438 per lembar saham pada Selasa, 9 Januari 2024. Kini harganya berada di Rp575 per lembar saham atau telah naik 23,83 persen seminggu pasca-IPO.
 
Sementara itu, saham MANG melakukan IPO pada harga Rp100 per lembar saham pada Kamis, 11 Januari 2024 dan kini bertengger di level Rp73 per saham atau terkoreksi sebesar -36,99 persen hanya dalam beberapa hari pasca-IPO.
 
Mohamad Reza Pahlevi merupakan pemegang saham mayoritas MANG sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 68,20 persen. Kemudian Wiwik Robiatul Adawiyah mengempit 11,97 persen saham, Ni Ketut Mariani 11,31 persen, dan Niazie Gani sebesar 8,52 persen. Mohamad Reza Pahlevi merupakan kader Partai Golkar.
 

Investor muda


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan investor pasar modal Indonesia saat ini didominasi generasi muda.
 
Airlangga memaparkan data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor meningkat hingga 12 juta total investor, yang 79 persen di antaranya masih berusia di bawah 40 tahun.
 
"Peningkatan tersebut tentunya berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi digital di Indonesia," kata Airlangga, dalam sambutan di acara Pasar Modal Goes to Young Generation secara daring.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan