Ilustrasi Gedung Kasikornbank (KBank). Foto: Medcom.id/Al Abrar.
Ilustrasi Gedung Kasikornbank (KBank). Foto: Medcom.id/Al Abrar.

KBank Dukung Digitalisasi Bank Maspion via KBTG

Al Abrar • 18 Oktober 2024 10:55
Bangkok: Kasikornbank (KBank) tak hanya fokus pada pasar Thailand, tetapi juga melihat potensi besar di Indonesia, terutama melalui kepemilikan saham di Bank Maspion. KBTG (Kasikorn Business-Technology Group), unit bisnis teknologi KBank, saat ini tengah membantu transformasi digital Bank Maspion.
 
Executive Chairman KBTG, Voranuch Dejakaisaya, menjelaskan, KBTG mendukung Bank Maspion dengan fokus pada tiga prioritas utama, yaitu pengelolaan data, penguatan infrastruktur teknologi, termasuk keamanan siber, dan inovasi bisnis. KBTG telah berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai implementasi K Plus, mobile banking KBank yang memiliki 20 juta pengguna di Thailand.
 
"Kami ingin meningkatkan kapabilitas digital Bank Maspion. Dengan K Plus, nasabah di Indonesia akan mendapatkan layanan perbankan yang lebih canggih dan mudah," ungkap Voranuch dalam konferensi di Bangkok, Kamis, 17 Oktober 2024.

Indonesia, menurut Voranuch, merupakan pasar potensial untuk perkembangan digitalisasi perbankan. Digitalisasi, katanya, akan menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan Bank Maspion dan meningkatkan daya saingnya di industri perbankan Indonesia.
 
Sebagai anak perusahaan KBank, KBTG berperan penting dalam memastikan kelancaran operasional teknologi, termasuk pengelolaan lebih dari 400 aplikasi bisnis dan layanan perbankan. KBTG dibentuk untuk mempercepat inovasi digital dan merampingkan struktur organisasi KBank.
 
 
Baca juga: KBank Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Mengakuisisi Bank Maspion

Awal mula pembentukan KBTG


Voranuch menjelaskan KBTG awalnya dibentuk karena KBank sering meng-outsourcing teknologi. Hal ini menimbulkan tantangan terkait efisiensi dan kontrol kualitas. Sejak 2016, KBTG mulai merekrut talenta IT berbakat untuk mendukung pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan KBank.
 
Dengan pembentukan KBTG, KBank bisa lebih fokus pada bisnis inti perbankan, sementara pengembangan teknologi berada di tangan KBTG. Langkah ini memungkinkan KBank mengatasi struktur organisasi yang terlalu panjang, yang sering memperlambat inovasi.
 
Voranuch menambahkan, KBank kini beroperasi sebagai "hybrid bank," dengan layanan perbankan tradisional beroperasi berdampingan dengan layanan digital. Meskipun masih memiliki lebih dari 800 cabang fisik di Thailand, KBank percaya teknologi digital akan mempercepat pertumbuhan mereka.
 
Untuk mendukung fokus pada inovasi teknologi, KBank mengalokasikan anggaran sekitar Rp7 triliun setiap tahunnya untuk pengembangan IT, termasuk untuk ekspansi di luar negeri, seperti Indonesia. Langkah ini memperkuat komitmen KBank untuk terus bertransformasi secara digital dan meningkatkan daya saingnya di tengah persaingan ketat di industri perbankan.
 
 
Baca juga: Kbank: Ceruk Pasar Keuangan Indonesia Menjanjikan
 

Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia


Sementara Presiden of Kasikornbank (KBank) Pipit Aneaknithi menegaskan keyakinannya terhadap potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan mengakuisisi Bank Maspion. 
 
KBank, sebagai pemegang saham terbesar Bank Maspion, bertekad untuk memainkan peran kunci dalam pengembangan sektor perbankan di Indonesia, terutama melalui inovasi produk dan layanan berkualitas bagi bisnis dan individu.
 
"Kami melihat potensi besar di pasar Indonesia, terutama dalam industri perbankan yang saat ini baru membiayai sekitar 34 persen dari PDB. Ini adalah ruang yang harus diisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat," kata Pipit, di Kasikornbank Office Building, Bangkok, Thailand, Kamis, 17 Oktober 2024.
 
Pipit menegaskan, saat ini KBank berfokus pada area utama guna mendukung industri perbankan di Indonesia. Salah satu komitmen KBank memperluas akses kredit, yang diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor perbankan terhadap PDB. Selain itu, KBank juga akan memperkuat pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
 
"Indonesia membutuhkan pendanaan UMKM tambahan hingga Rp3.300 triliun sampai 2026, dan KBank siap membantu melalui pengalaman kami dalam pembiayaan UMKM di Thailand," tambahnya.
 
KBank juga akan mendorong pembiayaan perdagangan regional melalui jaringan internasionalnya, terutama untuk mendukung kerja sama dagang Indonesia dengan negara-negara ASEAN dan Tiongkok, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan