KBank, sebagai pemegang saham terbesar Bank Maspion, bertekad untuk memainkan peran kunci dalam pengembangan sektor perbankan di Indonesia, terutama melalui inovasi produk dan layanan berkualitas bagi bisnis dan individu.
"Kami melihat potensi besar di pasar Indonesia, terutama dalam industri perbankan yang saat ini baru membiayai sekitar 34 persen dari PDB. Ini adalah ruang yang harus diisi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat," kata Pipit, di Kasikorn Bank Office Building, Bangkok, Thailand, Kamis, 17 Oktober 2024.
Pipit menegaskan, saat ini KBank berfokus pada area utama guna mendukung industri perbankan di Indonesia. Salah satu komitmen KBank memperluas akses kredit, yang diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor perbankan terhadap PDB. Selain itu, KBank juga akan memperkuat pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Indonesia membutuhkan pendanaan UMKM tambahan hingga Rp3.300 triliun sampai 2026, dan KBank siap membantu melalui pengalaman kami dalam pembiayaan UMKM di Thailand," tambah dia.
KBank juga akan mendorong pembiayaan perdagangan regional melalui jaringan internasionalnya, terutama untuk mendukung kerja sama dagang Indonesia dengan negara-negara ASEAN dan Tiongkok, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia.

Gedung KBank. Foto: Medcom.id/Al Abrar
Baca juga: Akuisisi Bank Maspion, KBank Siap Naikkan Daya Saing Perbankan RI |
KBank berencana mempercepat transformasi digital Bank Maspion
Selain itu, KBank berencana mempercepat transformasi digital di Bank Maspion. Melalui platform digital seperti K PLUS, serta teknologi blockchain dan AI, KBank akan membawa inovasi perbankan yang lebih modern dan efisien ke Indonesia.
Pipit mengatakan, Platform K PLUS yang dikembangkan oleh anak perusahaan KBank, KBTG, telah memenangkan penghargaan internasional untuk layanan mobile banking terbaik, dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing Bank Maspion.
Tidak hanya itu, KBank juga terus mendorong perbankan berkelanjutan dengan berfokus pada solusi hijau dan pembiayaan ramah lingkungan.
"Kami berkomitmen untuk mencapai net zero emissions pada 2030 dan telah mengalokasikan hingga Rp92 triliun untuk pembiayaan berkelanjutan," jelas dia.
KBank optimistis transformasi yang telah dimulai di Bank Maspion akan memberikan dampak signifikan, terutama dalam memperkuat posisi Bank Maspion sebagai salah satu bank terkemuka yang seimbang antara pertumbuhan bisnis dan inovasi teknologi.
"Kami bertekad untuk terus mengawal transformasi ini, menciptakan sinergi yang kuat untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan bagi Bank Maspion dan sektor perbankan Indonesia secara keseluruhan," ujar Pipit.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Maspion, Kasemsri Charoensiddhi menyebut suntikan modal dari KBank akan mempercepat transformasi Bank Maspion. Saat ini, Bank Maspion menargetkan untuk mencapai status KBMI 3 pada 2027, yang akan menempatkannya di antara 20 bank terbesar di Indonesia.
"Kami optimistis dengan dukungan dari KBank, kami dapat memperkuat posisi Bank Maspion di pasar Indonesia. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam layanan keuangan demi memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berkembang," ungkap Kasemsri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News