KPBU jadi magnet investor
Salah satu skema yang akan menjadi magnet bagi para investor pelaku usaha swasta ialah Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) karena investor nantinya dapat turut dalam pengelolaan properti milik pemerintah.Selain itu, dengan skema ini, tingginya risiko dari proyek-proyek berkelanjutan bisa dikurangi oleh pemerintah melalui pemberian fasilitas seperti penjaminan proyek, pembayaran atas layanan, hingga insentif perpajakan.
"Karena banyak proyek investasi berkelanjutan yang high cost, bisa saja dinilai secara finansial tidak feasible, tetapi layak secara ekonomi. Untuk itu sektor swasta memerlukan dukungan viability gap fund, dana yang yang diberikan pemerintah pada sektor swasta melalui KPBU guna meningkatkan kelayakan finansial proyek pembangunan," imbuhnya.
Namun demikian, pemerintah juga perlu menuntaskan kendala lain yang dihadapi investor swasta yang hendak terlibat dalam pembiayaan berkelanjutan, seperti kendala regulasi serta perencanaan tata ruang wilayah dan daerah yang belum maksimal.
Pelaku usaha sebagai investor swasta tentu saja mengharapkan proyek hijau berkelanjutan yang bankable, based on market needs, layak dari segi teknis dan komersial, memberi manfaat ESG terukur, serta memberi keuntungan finansial.
| Baca juga: Keuangan Inklusif Jadi Strategi Pemulihan Ekonomi RI |
Sosialisasi untuk membuat pembiayaan berkelanjutan lebih familiar bagi pelaku usaha swasta, terutama pelaku di dalam negeri, juga perlu terus dilakukan, termasuk dengan menyelaraskan indikator proyek yang disebut hijau dengan ukuran global.
Insentif juga perlu diberikan untuk sektor-sektor industri yang terlibat dalam pembiayaan dan pembangunan proyek-proyek berkelanjutan. Selain itu, untuk mempercepat capaian NDC, pelaku usaha swasta juga bisa didorong untuk memanfaatkan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Sekalipun saat ini teknologi ramah lingkungan masih terbentur dengan biaya yang tinggi.
Pelaku usaha bisa adopsi teknologi hijau
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan terobosan agar biaya teknologi hijau lebih rasional dan pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri bisa mendorong pelaku usaha mengadopsi teknologi hijau.Percepatan proyek berkelanjutan memerlukan kolaborasi pemerintah dan dunia usaha sehingga insentif kepada dunia usaha yang terlibat dalam proyek hijau dan menggunakan teknologi ramah lingkungan tentu diperlukan, baik insentif pajak, misalnya yang membebaskan bea masuk untuk mesin berteknologi ramah lingkungan hingga pemotongan pajak.
"Lalu bisa juga melalui dukungan fiskal berupa jaminan dana dari pemerintah. Faktor lainnya adalah kepastian hukum bagi keamanan dan kenyamanan berinvestasi, tidak hanya di level pusat tapi juga daerah yang memerlukan sinkronisasi aturan hukum," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id