Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi Rupiah. Foto: MI/Rommy Pujianto

Rupiah Melemah, Ini yang Harus Kita Lakukan!

Annisa ayu artanti • 21 Juni 2024 14:24
Jakarta: Pelemahan rupiah menjadi pembahasan hangat pekan ini. Terlebih, pada 20 Juni 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai tembus diatas Rp16.400 per USD.
 
Pelemahan ini merupakan kelanjutan dari tren yang terjadi sejak akhir 2023, di mana rupiah telah terdepresiasi sekitar 5,92 persen terhadap USD.
 
Melansir beberapa sumber, beberapa faktor utama yang menyebabkan pelemahan rupiah diantaranya adalah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed AS. Kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) untuk menekan inflasi di AS, membuat dolar AS lebih menarik bagi investor. Hal tersebut menyebabkan permintaan dolar AS meningkat dan mendorong pelemahan rupiah.
 
Selain itu, penguatan dolar AS secara global juga disebabkan oleh berbagai faktor, seperti situasi geopolitik yang tegang dan melambatnya ekonomi global.
 
Selanjutnya, faktor penguatan dolar lainnya adalah meningkatnya permintaan dolar AS untuk impor. Impor Indonesia yang masih tinggi, terutama untuk bahan baku dan barang modal, menyebabkan permintaan dolar AS meningkat. Hal ini turut menekan nilai tukar rupiah.
 
Baca juga: Jelang Akhir Pekan, Rupiah Masih Tak Sanggup Lawan Kedigdayaan Dolar AS

Dampak pelemahan rupiah

Meningkatnya harga barang impor: Pelemahan rupiah membuat harga barang impor menjadi lebih mahal, berpotensi mendorong inflasi.
Melemahnya daya beli masyarakat: Terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan mengkonsumsi banyak barang impor.
Menurunnya daya saing ekspor: Bagi para eksportir, rupiah yang lemah membuat keuntungan mereka dalam USD berkurang, sehingga berpotensi menurunkan daya saing mereka di pasar internasional.
 
Saat nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing, seperti dolar AS, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk meminimalisir dampak negatifnya, baik secara individu maupun kolektif.

Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

Secara individu

1. Menghemat pengeluaran:

- Prioritaskan membeli produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
- Tunda pembelian barang-barang impor yang tidak mendesak.
- Manfaatkan promo dan diskon untuk berbelanja kebutuhan pokok.
- Masak makanan sendiri di rumah daripada makan di luar.
- Gunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi yang hemat bahan bakar.

2. Mengelola keuangan dengan bijak:

- Buatlah anggaran keuangan dan catat pengeluaran secara detail.
- Sisihkan dana darurat untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak.
- Hindari berutang dengan bunga tinggi.
- Manfaatkan instrumen investasi yang aman dan menguntungkan, seperti deposito atau Surat Berharga Negara (SBN).

3. Meningkatkan pengetahuan keuangan

- Pelajari tentang nilai tukar mata uang dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Pahami konsep inflasi dan bagaimana dampaknya terhadap keuangan pribadi.
- Cari informasi tentang tips dan strategi untuk mengelola keuangan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
 
Baca juga: Bos BI Pede Rupiah Segera Menguat

Secara kolektif

1. Mendukung produk dalam negeri

- Belilah produk-produk buatan dalam negeri untuk meningkatkan permintaan dan membantu menguatkan rupiah.
- Gunakan jasa layanan dari perusahaan lokal.
- Promosikan produk-produk lokal di media sosial dan kepada orang lain.

2. Berwisata di dalam negeri


- Pilihlah destinasi wisata domestik untuk menghemat pengeluaran mata uang asing.
- Nikmati kekayaan alam dan budaya Indonesia yang beragam.
- Bantu mempromosikan pariwisata Indonesia kepada wisatawan asing.

3. Berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi kreatif

- Kembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) yang memproduksi barang atau jasa dengan nilai tambah tinggi.
- Ikuti pelatihan dan seminar tentang kewirausahaan dan pengembangan bisnis.
- Jual produk-produk kreatif secara online atau offline.

4. Mendukung kebijakan pemerintah

- Patuhi peraturan dan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
- Berikan masukan dan saran kepada pemerintah terkait dengan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah.
- Ikut serta dalam program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi nasional.
 
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir dampak negatif dari pelemahan nilai tukar rupiah dan bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi nasional.
 
Penting untuk diingat setiap individu memiliki kondisi keuangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan langkah-langkah di atas dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan