Mengutip data Bloomberg, Jumat, 21 Juni 2024, rupiah hingga pukul 09.20 WIB berada di level Rp16.455 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 25 poin atau setara 0,15 persen dari Rp16.430 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.454 per USD, turun 39 poin atau setara 0,24 persen dari Rp16.415 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.420 per USD hingga Rp16.500 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
Baca juga: Bos BI Pede Rupiah Segera Menguat |
BI tahan suku bunga di level 6,25%
Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG). Sedangkan suku bunga Deposit Facility naik ke posisi 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,0 persen.
Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro stabilitas sebagian langkah preemptive dan forward looking untuk pastikan inflasi sesuai sasaran 2,5 persen plus minus satu persen pada 2024 dan 2025. Kebijakan ini, akan didukung dengan penguatan operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stabilitas rupiah dan masuknya aliran modal asing.
Alasan mempertahankan suku bunga, karena BI memperkirakan ekonomi global tumbuh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yakni mencapai 3,2 persen pada 2024, lebih tinggi dari perkiraan awal terutama dengan lebih baiknya pertumbuhan ekonomi di India dan Tiongkok. Walaupun ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian dunia yang lebih kuat.
Adapun, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap progrowth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Hal ini menjadi kebijakan bank sentral yang terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News