Namun ingat, Anda harus waspada dengan uang palsu yang merajalela, terlebih saat mendekati hari raya besar seperti Idulfitri.
Melansir laman Kemdikbud, sebagai bagian dari peredaran uang tersebut, jangan sampai terjebak dalam peredaran uang palsu ini dan cara yang paling mudah adalah dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Ciri-ciri uang asli
Agar bisa mengetahui ciri-ciri uang palsu, cara pertama harus memahami terlebih dulu ciri uang asli berikut ini.
- Rupiah memiliki tanda air berbentuk pahlawan Indonesia. Tanda air bervariasi tergantung dari pecahan uang tersebut.
- Material uang kertas rupiah adalah serat kapas yang memiliki sifat relatif elastis dan tidak mudah sobek.
- Terdapat benang pengaman pada pecahan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Pada dua pecahan terakhir, Anda dapat melihat benang pengaman yang berpendar terkena sinar matahari.
- Desain, warna dan ukuran uang rupiah memiliki sifat yang terang dan jelas.
- Terdapat logo rectoverso BI pada pecahan Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Logo rectoverso sendiri adalah gambar tersembunyi berlambang BI pada sisi depan uang kertas.
- Perbedaan uang palsu dan asli selanjutnya adalah adanya gambar pahlawan bila uang kertas diterawang dari sudut tertentu.
Baca juga: Kenali Yuk Ciri-Ciri Uang Asli Agar Terhindar dari Uang Palsu |
Ciri-ciri uang palsu
Sebenarnya, uang asli dan palsu dapat dikenali melalui ciri-ciri sebagai berikut:
- Bernominal besar. Umumnya memproduksi uang palsu memerlukan biaya. Maka dari itu uang yang dipalsukan umumnya merupakan pecahan besar, misalnya uang palsu pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu.
- Tidak multiwarna. Uang asli memiliki warna atau multiwarna kalau dilihat dari sudut tertentu. Meski terlihat sama, uang palsu dan uang asli berbeda.
- Tekstur uang seperti kertas HVS. Uang palsu umumnya dicetak pada kertas biasa, teksturnya halus dan licin. Sebaliknya, uang asli memiliki tekstur kasar dan berserat karena terbuat dari serat kapas.
- Benang pengaman menyatu pada uang asli. Uang asli dilengkapi dengan benang pengaman seperti dianyam. Jika diperhatikan, benang pengaman yang dianyam ini memiliki tekstur yang berbeda dari bahan kertas dan tidak menyatu. Pada uang palsu, umumnya "benang" terasa sama dengan bahan kertas dan terlihat menyatu.
- Tidak terdapat rectoverso saat diterawang. Uang asli didesain dengan gambar saling isi atau rectoverso dari logo Bank Indonesia. Logo ini dilihat jika uang diterawang ke arah cahaya. Uang yang palsu umumnya tidak memiliki gambar rectoverso ini.
- Gambar, angka, dan logo BI tidak menyala. Apabila disinari dengan sinar ultraviolet (UV), bagian depan dan bagian uang asli akan terlihat menyala. Umumnya bagian yang menyala ini terdapat pada sebagian desain gambar, nominal angka, dan logo BI. Berbeda dari yang asli, uang yang palsu tidak memiliki bagian yang menyala saat dilihat dengan sinar UV.
- Kode tunanetra tidak terasa saat diraba. Uang asli memiliki kode tunanetra atau blind code yang merupakan pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar jika diraba. Uang yang palsu biasanya tidak memiliki kode khusus ini.
- Rasi Eurion tidak terlihat. Uang asli tahun emisi 2016 dilengkapi dengan tanda rasi bintang Eurion. Rasi Eurion merupakan pola yang tidak dapat dipalsukan pada proses pemrograman gambar. Oleh sebab itu, jika diperhatikan dengan teliti, uang yang palsu tidak memiliki rasi eurion sebagaimana dimiliki uang asli.
- Tidak terdapat cetakan kasar pada beberapa bagian. Selain pada bagian kode tunanetra, pada uang asli, banyak bagian yang terasa kasar, misalnya pada bagian nominal uang, logo garuda, dan lainnya. Berbeda dari uang asli, uang yang palsu umumnya tidak memiliki jenis cetakan kasar; semua bagian cetakan terasa sama halusnya jika diraba.
Baca juga: Awas! Jangan Coret-Coret Uang Rupiah, Ini Ancaman Pidananya |
Cara membedakan uang asli dan palsu
Cara membedakan uang asli dan uang palsu yang dilansir dari Indonesia.go.id yaitu dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
Dilihat
Perubahan warna benang pengaman di pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.
Diraba
Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.
Tuna netra bisa meraba kode tunanetra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.
Diterawang
Selanjutnya bisa memanfaatkan cahaya matahari. Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh. (Tamara Sanny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id