Untuk memulai berinvestasi, Benny kembali mengingatkan, hal yang harus Anda lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu tujuan investasinya. Apakah jangka panjang, pendek atau menengah. Daripada bingung, mari kita kenali investasi berdasarkan tujuan-tujuannya:
Investasi jangka pendek
Tujuan jangka pendek dalam kurun waktu satu atau dua tahun ke depan, ada yang ingin mempersiapkan biaya pernikahan, bayar DP rumah atau beli mobil, atau mungkin menambah jumlah aset lancar.Jika ingin meraih keuntungan investasi dalam jangka pendek, maka Anda harus memilih instrumen investasi yang fluktuasinya rendah dan memberikan imbal hasil cenderung stabil.
Anda juga bisa memilih instrumen investasi yang likuid atau mudah dikonversikan dalam bentuk uang dengan cepat. Misalnya, reksa dana pasar uang, obligasi pemerintah, dan deposito.
Investasi jangka menengah
Anda bisa memilih instrumen investasi yang sedikit lebih fleksibel dalam jangka waktu menengah bila ingin mengumpulkan biaya sekolah anak dalam tiga atau lima tahun ke depan, atau melanjutkan studi ke jenjang S2.Adapun jenis pilihan investasinya berupa reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, P2P lending atau valas.
Investasi jangka panjang
Pilihan investasi jangka panjang sangat fleksibel dalam hal fluktuasi nilai dan likuiditas. Sebab, hasil investasi ini baru akan kamu nikmati enam tahun, 10 tahun, atau bahkan 20 tahun ke depan.Seluruh instrumen investasi jangka pendek atau menengah bisa dipilih untuk jangka panjang. Ada tiga instrumen penting yang dinilai pas untuk jangka panjang yaitu, saham, reksa dana saham, properti dan emas.
Di kesempatan sama, Benny juga mengimbau agar tidak memilih produk proteksi campuran antara asuransi dan investasi seperti unit link. Pasalnya, produk yang diperjualbelikan itu tidak murni asuransi, melainkan digabung dengan investasi. Sehingga seringkali orang salah arti bahwa asuransi adalah investasi.
"Karena porsi investasinya terlalu besar, jadinya manfaat asuransi terlalu kecil. Untuk itu, kalau mau investasi, investasi saja. Asuransi beli yang murni saja," jelasnya.
Note: artikel ini ditulis oleh Benny Fajarai CFP®, CIP, Co-Founder dan CMO Lifepal, sebagai bagian dari kolaborasi dengan Lifepal.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News