"Kalau hotel ini berjalan, akan menghasilkan pajak buat Pemerintah Kota Semarang. Bayangan saya, Rp30 miliar sampai Rp40 miliar per tahun pajak daerah," kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 13 Agustus 2020.
Emiten berkode saham SIDO ini resmi membuka Hotel Tentrem, Semarang, di tengah pandemi covid-19. Irwan mengaku nekat meresmikan operasional Hotel Tentrem hari ini karena ingin melihat ekonomi Semarang dan Jateng #BangkitDari keterpurukan.
"Soal pandemi ini kami sadar sangat sulit. Tapi, kami harus tetap jalan. Kalau tidak dimulai, nanti ekonomi tambah parah dan akhirnya merugikan kita semua," tegas Irwan.
Irwan berujar di masa pandemi ini, Hotel Tentrem bakal menerapkan protokol kesehatan covid-19 yang ketat bagi pengunjung. Dia menjamin di masa pandemi ini, Hotel Tentrem hanya akan menerima maksimal 40 persen tamu dari total okupansi yang disediakan oleh manajemen.
"Kami hanya akan menerima 40 persen tamu di masa pandemi ini. Kalau terlalu banyak akan membuat keamanan lebih rentan," jelas Irwan.
Menurut Irwan, untuk membangun hotel di Semarang, Sido Muncul harus merogok kocek investasi senilai Rp2 triliun. Dengan dana triliunan itu, Sido Muncul membangun sekaligus dua tower hotel, mal, dan apartemen setinggi 76 meter. "Nilai investasi senilai Rp2 triliun. Kami bangun hotel, mal, dan apartemen ini dari empat tahun lalu," jelas Irwan.
Dengan meramaikan bisnis hotel di Semarang, Irwan memastikan tidak berniat perang harga dengan para pengusaha hotel yang lebih dulu beroperasi. Dia menjamin harga menginap di Hotel Tentrem bakal lebih mahal dengan hotel-hotel bintang lima lain di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
"Kami tidak akan berkompetisi. Harga menginap tidak sama dengan yang lain. Kalau hotel lain per malam Rp1 juta, kami Rp1,5 juta. Kalau yang lain per malam Rp1,5 juta, kami Rp2 juta. Kami tidak bertujuan kompetisi, kami punya punya pasar sendiri," beber Irwan.
Dengan harga yang lebih mahal, Irwan mengeklaim akan mengutamakan pelayanan bagi setiap pengunjung. Setiap pengunjung akan dimanjakan kuliner khas Semarang yang diambil dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Semarang.
"Ada delapan UMKM yang kami ajak kerja sama dengan membuka restoran di sini. Ada pecel, soto, nasi ayam, gudeg, dan lain-lain. Kami berusaha bagaimana mereka bisa masuk ke sini," ungkap Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id