Mengutip Antara, Selasa 22 November, minyak mentah Brent naik 4,4 persen menjadi menetap di USD48,90 per barel dan minyak mentah AS ditutup 3,9 persen lebih tinggi pada USD47,49 per barel setelah menyentuh tingkat tertinggi dalam tiga minggu, karena dolar melemah.
Komentar Presiden Rusia Vladimir Putin yang meningkatkan harapan negara-negara penghasil minyak utama dapat mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi pada pertemuan minggu depan, juga mendorong harga minyak melonjak.
Baca: Fed Indikasikan Kenaikan Bunga, Wall Street Melemah
Di antara ekuitas AS, indeks energi S&P naik 2,2 persen sebagai sektor berkinerja terbaik, ditutup pada tingkat tertinggi dalam 16 bulan terakhir. "Reli usai pemilu berlanjut," kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior di BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama.
.jpg)
Aktivitas perdagangan di Wall Street (REUTERS/Brendan McDermid)
Dow Jones Industrial Average naik 88,76 poin atau 0,47 persen menjadi 18.956,69 poin, S&P 500 naik 16,28 poin atau 0,75 persen menjadi 2.198,18 poin dan komposit Nasdaq menambahkan 47,35 poin atau 0,89 persen menjadi 5.368,86 poin.
Tingkat tersebut menandai rekor penutupan untuk masing-masing dari tiga indeks utama Street, namun pelaku pasar memperingatkan bahwa volume cenderung menjadi tipis minggu ini menjelang liburan Hari Thanksgiving AS.
Baca: Wall Street Menguat di Tengah Pernyataan Ketua Fed
Peningkatan harga minyak juga telah mengangkat pasar Eropa, dengan indeks minyak & gas STOXX Eropa naik 2,1 persen. Indeks 300 saham terkemuka Eropa ditutup naik 0,3 persen. MSCI, indeks semua negara dunia, menguat 0,8 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News