Bendera Tiongkok (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)
Bendera Tiongkok (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Beijing Tingkatkan Pengawasan Jaga Stabilitas Harga Rumah di 2017

Angga Bratadharma • 26 Desember 2016 08:32
medcom.id, Beijing: Beijing menjadi salah satu perumahan real estate terpanas di Tiongkok akan meningkatkan pengawasan properti untuk menjaga harga rumah agar tetap stabil di tahun depan. Dalam hal ini, Tiongkok terus berupaya agar pertumbuhan ekonomi bisa didukung oleh beberapa indikator ekonomi yang kuat.
 
Mengutip Reuters, Senin 26 Desember, dipicu oleh spekulan membuat harga rumah di ibu kota sudah berada di level yang terlalu tinggi. Kondisi itu akhirnya meningkatnya ketegangan sosial dan menimbulkan tantangan besar untuk stabilitas ekonomi di Beijing.
 
Rata-rata harga rumah baru di Beijing mengalami kenaikan sebanyak 26,4 persen pada November dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau mengalami perlambatan di bulan kedua setelah pendinginan kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Baca: Tiongkok Hadapi Persaingan untuk Kembangkan Ladang Minyak di Iran
 
Pada 30 September, Beijing mengumumkan persyaratan untuk uang muka lebih tinggi dari pembelian properti. Lebih dari selusin kota di Tiongkok termasuk Tianjin, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen telah mengambil langkah-langkah untuk mengekang spekulasi properti, sebagian didorong oleh kredit yang terbilang mudah.
 
Beijing Tingkatkan Pengawasan Jaga Stabilitas Harga Rumah di 2017
Ilustrasi (Reuters/Bobby Yip))
 
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan akan melambat di 2017 karena pemimpin tertinggi memperketat kebijakan moneter dan melakukan pembatasan lebih lanjut untuk menekan gelembung harga aset, terutama di pasar properti. Bahkan, penurunan yuan telah menimbulkan kekhawatiran tentang gejolak pasar.
 
Baca: Tekan Gelembung Aset, Tiongkok Tetapkan Pertumbuhan Lebih Lambat
 
Chinese Academy of Social Sciences (CASS) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan melambat lagi di tahun depan menjadi hanya 6,5 persen, yang akan menjadi laju paling lambat dalam lebih dari 25 tahun, turun dari pertumbuhan yang diharapkan sekitar 6,7 persen untuk tahun ini.
 
Baca: Pertumbuhan Harga Rumah di Tiongkok Melambat
 
Perlambatan datang dan diantisipasi oleh ekonomi terbesar kedua dunia pada saat kecemasan tinggi tentang yuan, yang meluncur ke level terendah secara tahunan karena adanya spekulasi dari arus modal keluar yang dibangun dari kemenangan Pemilu AS Donald Trump.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan