Para analis mengatakan langkah-langkah pengetatan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir tampaknya telah membuat permintaan spekulatif. Kondisi seperti itu tentu perlu diredam sedemikian rupa karena bisa memberikan tekanan terhadap laju perekonomian, utamanya di tengah ketidakpastian sekarang ini.
Harga rumah baru hanya mengalami kenaikan sebanyak 0,6 persen dari bulan ke bulan di 70 kota besar di Tiongkok, mengalami perlambatan dibandingkan dengan Oktober yang berada di angka 1,1 persen, menurut perhitungan Reuters dari data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional (NBS).
"Perlambatan ini dalam harapan kita. Ini menunjukkan upaya bersama dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah telah cukup efektif dalam mengekang harga," kata Analis Properti di Investment Bank NSBO Tang Li, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/12/2016).
Regulator telah mengatakan kepada bank untuk memperkuat manajemen risiko utamanya dari sisi kredit properti. Pembatasan lebih lanjut tentang pembelian rumah telah dilaksanakan untuk mengekang lonjakan harga. Lonjakan harga perlu ditekan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
Meski terjadi perlambatan, namun, pengamat pasar waspada terhadap rebound harga di kota-kota terbesar karena adanya kekurangan pasokan dan di sisi lain mendapatkan permintaan yang masih tinggi. Adapun pembatasan menjadi salah satu hal yang dilalukan pemerintah agar harga rumah bisa bergerak stabil.
"Kemungkinan bisa ada rebound di kota-kota pertama dan beberapa kota lapis kedua dalam beberapa bulan," pungkas Tang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News