"Kami yakin (ekonomi Tiongkok akan bergerak stabil dan terus mengalami pertumbuhan)," kata Xi, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/1/2017), seraya menambahkan bahwa ada headwinds guna menghadapi ekonomi global yang masih lemah sekarang ini.
Xi Jinping kembali menegaskan bahwa keseluruhan ekonomi Tiongkok akan tetap terus melanjutkan kenaikan. Pada 2016 lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,7 persen dari tahun ke tahun dan itu berbeda dengan target yang sudah ditetapkan.
Baca: Yuan Tiongkok Menguat Jadi 6,9141 terhadap USD
"Ekonomi Tiongkok akan terus tumbuh. Pada tahun lalu, PDB diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,7 persen. Ada harapan, menurut beberapa lembaga internasional, ekonomi Tiongkok akan menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara ekonomi utama," klaim Xi Jinping.
Dalam hal ini, ia menyayangkan adanya aksi proteksionisme yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal itu tentu akan memberi pengaruh terhadap pergerakan ekonomi dunia dan diharapkan aksi seperti itu bisa ditekan sedemikian rupa demi hajat banyak pihak.
"Proteksionisme, populisme, dan de-globalisasi yang meningkat. Ini tidak baik untuk kerja sama ekonomi lebih dekat secara global," tuturnya.
Baca: Tiongkok Siap Promosikan Globalisasi Inklusif di WEF
Xi, pada kunjungan kenegaraan ke Swiss sebelum pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, mengatakan bahwa ekonomi Tiongkok dengan pertumbuhan diperkirakan sebesar 6,7 persen pada 2016, telah memasuki suasana 'normal baru', dan Swiss bisa membantu meningkatkan kualitas, dan menjadi lebih efisien, adil dan berkelanjutan.
"Restrukturisasi ekonomi Tiongkok dan peningkatan industri kami akan menghasilkan permintaan baru yang besar," pungkas Xi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News