Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang mengatakan, perlu ada upaya mempertahankan sistem multilateral yang adil dan terbuka dengan WTO di tengah manfaat pertumbuhan ekonomi global dan untuk kepentingan semua orang. Hal itu juga guna keluar dari stagnasi sekarang ini.
"Sejak Tiongkok bergabung dengan WTO maka Tiongkok selalu proaktif mendukung langkah dan keputusan WTO, dan posisi ini tidak akan berubah," tegas Shuang, dalam sebuah jumpa pers, seperti dikutip dari Reuters, Jumat 3 Maret 2017.
Baca: Pertumbuhan Pabrik Tiongkok Kalahkan Ekspektasi
Dalam dokumen kebijakan perdagangan tahunan yang dirilis Kongres pada Rabu, Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan Pemerintah AS tidak akan mentolerir praktik perdagangan yang tidak adil yang mendistorsi pasar. Ini berkisar dari manipulasi mata uang dan subsidi pemerintah tidak adil untuk pencurian kekayaan intelektual.
.jpg)
Bendera Tiongkok (Reuters/Bobby Yip)
Sinyal dari dokumen menyiratkan bahwa pemerintah mungkin mencoba untuk mendorong batas-batas apa yang dapat diterima di bawah aturan WTO dalam pencariannya untuk membuat baik pada janji kampanye terkait memangkas defisit perdagangan AS dengan Tiongkok dan Meksiko, dan membawa pekerjaan manufaktur rumah.
"Ini menandai keberangkatan dari ketaatan Pemerintahan Obama atas kepatuhan WTO yang penuh tantangan untuk praktik perdagangan luar negeri yang tidak adil," ujar Kantor Perwakilan Dagang AS.
Baca: Yuan Tiongkok Melemah Jadi 6,8809 terhadap USD
Tiongkok khawatir industri yang berorientasi ekspor akan menderita jika ada kebijakan protekionisme dan Pemerintah Tiongkok telah berulang kali mendesak para pemimpin dunia untuk menolak proteksionisme, yang Trump telah perjuangkan dengan kampanye 'America First'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News