Pada pertemuan tahunan antara pemimpin politik dan pemimpin bisnis di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF), para pemodal AS mengatakan kepada para investor dalam negeri dan luar negeri bahwa saingan kurang fokus pada Trump yang anti globalisasi dan lebih memilih untuk menentukan kabinetnya yang terdiri dari veteran Wall Street.
Baca: Trumponomics Dinilai Obat yang Salah untuk Perekonomian AS
Banyak bankir Eropa takut kepada Trump, yang berkampanye dan menekankan pada platform 'America First' dan telah mengancam untuk menerapkan tarif hukuman pada impor Tiongkok, bisa memicu perang dagang dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Tentu kondisi seperti ini memberikan kekhawatiran atas pergerakan ekonomi dunia.
Ketua Standard Chartered Bank (STAN.L) Jose Vinals yang juga mantan Deputi Gubernur Bank Sentral Spanyol mengatakan, ada banyak kegelisahan atas apakah retorika saat kampanye Trump akan benar-benar diterjemahkan ke dalam kebijakan Trump sebagai Presiden AS.
.jpg)
Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Mike Segar)
"Di Eropa, ada kekhawatiran dan keraguan tentang administrasi Trump dan bagaimana politik itu akan memengaruhi perdagangan global dan keuangan," kata Vinals, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/1/2017).
Baca: Klaim Pengangguran AS Turun Tidak Terduga
Lebih lanjut, ia mengatakan, setiap bentuk proteksionisme akan memberikan keuntungan bagi negara yang menerapkan hal itu. Namun, akan memberi efek buruk bagi perdagangan dunia sehingga langkah semacam itu perlu ditekan sedemikian rupa agar tidak terjadi. Hal itu penting guna mengakselerasi perekonomian dunia di masa mendatang.
Baca: Ekonomi Global Masih Diliputi Ketidakpastian Jelang Pelantikan Trump
"Setiap bentuk proteksionisme kemungkinan pada akhirnya akan membuat ekonomi AS lebih kompetitif dan menjadi berita buruk bagi dunia," kata Vinals, yang sebelumnya telah membangun keahlian di pasar Asia, termasuk Tiongkok saat bekerja sebagai pejabat senior di International Monetary Fund (IMF).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News