Kenaikan terbesar di antara komponen utama terlihat pada layanan yang mengalami peningkatan menjadi di angka 1,8 persen dibandingkan dengan di Maret 2017 yang berada di angka satu persen. Tentu hal semacam ini perlu menjadi perhatian tersendiri dan harus ada upaya ekstra agar tingkat inflasi tidak terus meningkat.
Sekali lagi, angka utama yang membaik meningkatkan tekanan lebih lanjut pada Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB) yang mandatnya adalah untuk menjaga pergerakan inflasi di bawah tetapi mendekati dua persen. Namun, ECB yakin data tersebut belum cukup kuat untuk memperketat kebijakannya.
Baca: ECB Tegaskan Aspek Moneter Tidak Rusak di Eropa
"Tekanan inflasi yang mendasari terus tetap terjaga dan belum menunjukkan tren kenaikan yang meyakinkan. Volatilitas inflasi yang berlanjut menggarisbawahi kebutuhan untuk melihat perkembangan sementara yang tidak berimplikasi pada prospek jangka menengah untuk stabilitas harga," ungkap Presiden ECB Mario Draghi, seperti dikutip dari CNBC, Senin 1 Mei 2017.
ECB mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada nol persen, meskipun Draghi menyarankan risiko penurunan pada ekonomi blok telah berkurang dan pemulihan ekonominya meningkat. Namun, ECB masih memiliki keinginan untuk melihat stabilitas pergerakan ekonomi termasuk indikator tingkat inflasi.
Baca: Bank Sentral Eropa Pangkas Pembelian Obligasi
Sebelumnya, ECB dapat menyediakan uang tunai ke bank jika Pemilihan Presiden (Pilpresi) Perancis membuat pasar digerogoti. Namun demikian, hal itu bisa menekan kenaikan biaya pinjaman pemerintah yang melampui pembayarannya.
Pembuat Kebijakan ECB Ignazio Visco mengatakan, investor mulai khawatir bahwa potensi ekonomi yang terjadi antara kandidat eurosceptic Marine Le Pen dan Jean-Luc Mélenchon akan mengajukan pertanyaan tentang masa depan Perancis di zona euro dan kelangsungan hidup euro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News