Namun, Hammond menambahkan, tingkat utang publik 'eye wateringly' terbilang tinggi dan ia tidak akan mengumumkan peningkatan besar dalam belanja publik. Pernyataan ini seiring dengan dirinya mengumumkan rencana anggaran pertama Inggris sejak keputusan untuk memilih Brexit.
"Kita harus memastikan kemakmuran yang berasal dari apa yang kita rebut atas peluang di depan dan dibagi ke seluruh negeri, termasuk didistribusikan pendapatan itu," kata Hammond, seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/11/2016).
Baca: Beberapa Bank Mulai Geser Aktivitas Bisnis ke Jerman
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May menyerukan kepada para pemimpin bisnis untuk membantu Pemerintah Inggris kembali memenangkan sebuah persoalan usai ada kekecewaan kepada elit liberal dan globalisasi. Perlu ada upaya untuk kembali menggenjot laju perekonomian.
Menggambarkan kemenangan raja real estate Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih dan keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa merupakan bukti bahwa "perubahan ada di udara". Menurut May, Inggris tidak harus menghindar dari kasus terkait globalisasi itu.
.jpg)
Perdana Menteri Inggris Theresa May (REUTERS/Toby Melville)
Sebaliknya, pemerintah dan para pebisnis harus menunjukkan manfaat dari perdagangan global dan liberalisme dapat dibagi lebih luas, dengan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan strategi yang dimiliki berupa "strategi industri baru".
Baca: BoE Siap Atasi Masalah Brexit
"Tidak hanya itu, kondisi itu juga bisa dengan mendorong sejumlah perusahaan untuk membantu masyarakat. Jadi, perubahan saat ini harus kita tanggapi dengan tenang. Sekarang kepemimpinan global membentuk sebuah era baru globalisasi yang bekerja untuk semua," kata May.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News