Penyitaan mencapai level rendah dalam 10 tahun dan pemilik properti di semua 15 negara mengalami lebih sedikit tahap awal penyitaan, biasanya dimulai setelah pemilih melewatkan empat pembayaran kredit perumahan, menurut ATTOM Data Solutions yang sebelumnya disebut RealtyTrac.
Baca: Trump Kenakan Pajak Perbatasan bagi Perusahaan yang Pindahkan Produksi
Mengutip Reuters, Jumat 13 Januari, hasil repossessions properti juga mengalami penurunan secara keseluruhan tapi tidak ditampik memang mengalami peningkatan di sebanyak 21 negara bagian dan distrik Coumbia termasuk Massachusetts, Alabama, New York, Virginia, dan New Jersey.
Juru Bicara Irvine, California, sebuah perusahaan data, Daren Blomquist mengatakan bahwa lebih dari setengah penyitaan yang tidak berlangsung terkait dengan krisis perumahan yang dimulai pada 2008 di tengah gejolak pasar keuangan dan pecahnya gelembung di harga real estate AS.
Baca: Ekonom Nilai Kebijakan Perdagangan Trump untuk Menyangkal Perubahan Iklim
Setidaknya di Amerika Serikat pada tahun lalu ada sebanyak 379 ribu pemilik rumah kehilangan properti yang disita oleh perbankan atau mengalami penurunan dari angka sebelumnya yang sebanyak 1,05 juta di 2009, yang merupakan krisis perumahan dan properti tertinggi.
Di beberapa negara pada tahun lalu, termasuk Hawai, New Jersey, dan Nevada, setidaknya hampir dua pertiga dari penyitaan terkait dengan krisis keuangan, seperti bank bekerja melambat. Tentu kondisi semacam ini diharapkan bisa terus mengalami perbaikan di masa-masa yang akan datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News