Presiden AS terpilih Donald Trump (Jabin Botsford /The Washington Post )
Presiden AS terpilih Donald Trump (Jabin Botsford /The Washington Post )

Ekonom Nilai Kebijakan Perdagangan Trump untuk Menyangkal Perubahan Iklim

Angga Bratadharma • 11 Januari 2017 15:04
medcom.id, New York: Democratic Economist Larry Summers mengecam analisis yang diterbitkan oleh penasehat Donald Trump. Hal itu lantaran Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump menggembar-gemborkan manfaat proposal perdagangan secara berlebihan.
 
Analisis kebijakan itu ditulis oleh Wilbur Ross, investor miliarder yang dipilih Trump untuk menjadi sekretaris commerce, dan Peter Navarro yang merupakan profesor ekonomi dan Trump, yang dipiliih untuk menjadi Kepala Dewan Nasional Perdagangan Gedung Putih yang baru. Analisis itu diterbitkan di akhir kampanye ketika melawan Hillary Clinton dari Demokrat.
 
Mengutip CNBC, Rabu 11 Januari, dalam hal ini, Summers menuduh Ross dan Navarro 'mengulangi klise tertua tentang proteksionisme dan menyebut laporan mereka atas kesetaraan ekonomi adalah untuk menyangkal perubahan iklim atau menjadi penciptanya.

Baca: Membedah Kebijakan Ekonomi Trump
 
Analisis Ross-Navarro memberikan poin akan ada tambahan dana USD2,37 triliun atas pajak pendapatan federal di 2017 hingga 2026 sebagai hasil dari perdagangan Trump, termasuk reformasi regulasi dan energi. Tapi, ketika digabungkan dengan pemotongan belanja yang diusulkan maka rencana ekonomi Trump secara keseluruhan terbilang netral untuk pendapatan.
 
Summers, yang bertugas sebagai Sekretaris Treasury dalam Pemerintahan Clinton dan Penasehat Ekonomi Presiden Barack Obama, juga mengambil konsep proposal Trump, menghabiskan sekitar USD1 triliun pada pembangunan infrastruktur. Summers menyebut akan memberikan kepada kontraktor untuk jaringan pipa yang akan mereka bangun'.
 
Ekonom Nilai Kebijakan Perdagangan Trump untuk Menyangkal Perubahan Iklim
Presiden AS Barack Obama (REUTERS/Kevin Lamarque)
 
Di sisi lain, Presiden AS Barack Obama yang akan menanggalkan jabatannya beberapa hari lagi mengakui jika perekonomian tidak bekerja dengan baik. Dia menyadari jika semua kemajuan nyata yang telah dibuatnya tidak pernah cukup untuk memperbaikinya.
 
Baca: The Fed Nilai Suku Bunga Acuan Perlu Naik Bertahap
 
Menurutnya ekonomi Amerika Serikat tidak tumbuh dengan cepat dengan kemakmuran 'dibayar' dengan mengorbankan kelas menengah yang sedang berkembang. "Tapi ketimpangan yang mencolok juga merusak prinsip-prinsip demokrasi kita," ujar Obama dalam pidato perpisahannya.
 
Sementara satu persen dari ketimpangan tersebut telah mengumpulkan kekayaan dan pendapatan yang lebih besar. Obama mengatakan, terlalu banyak keluarga, -yang berada di pusat kota dan pedesaan- telah ditinggalkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan