Mengutip Reuters, Kamis 15 Desember, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan nilai impor mengalami penurunan sebanyak 0,3 persen pada bulan lalu setelah mengalami kenaikan yang sebelumnya direvisi turun 0,4 persen pada Oktober. Bulan lalu penurunan ini adalah yang terbesar sejak Februari, di mana dua bulan berturut-turut terus meningkat.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan harga impor turun sebanyak 0,4 persen di bulan lalu yang sebelumnya dilaporkan meningkat 0,5 persen. Dalam 12 bulan sampai November, harga impor turun 0,1 persen, penurunan terkecil sejak Juli 2014, setelah tergelincir 0,3 persen dalam 12 bulan sampai Oktober.
Baca: USD Bergerak Lebih Tinggi Jelang Pertemuan The Fed
Lonjakan USD terhadap mata uang mitra dagang utama AS antara Juni 2014 dan Januari 2016 mengakibatkan impor mengalami deflasi, membantu untuk menjaga inflasi di bawah target dua persen. Namun demikian, tetap perlu dicemati mengenai efek atas pergerakan atau penguatan USD sekarang ini.
Baca: Penetapan Suku Bunga Acuan Diharapkan Tidak Didikte
Defisit perdagangan AS mencatat kenaikan terbesar dalam lebih dari satu sampai satu setengah tahun di Oktober karena ekspor kedelai dan produk lainnya jatuh. Kondisi itu menunjukkan perdagangan akan menjadi hambatan pada pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2016.
Baca: Kenaikan Suku Bunga Acuan Pengaruhi Gerak Saham AS
Departemen Perdagangan menyatakan kesenjangan perdagangan naik 17,8 persen, kenaikan terbesar sejak Maret 2015, untuk USD426 miliar. Impor lebih tinggi karena meningkatnya permintaan domestik memberikan kontribusi terhadap pelebaran defisit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News