Meski demikian, keuntungan lebih lanjut kemungkinan akan terbatas lantaran pasar mengalami beban oleh indikasi lebih lanjut atas output dari kelompok tersebut. Sejauh ini, OPEC terus berupaya menjaga kestabilan harga minyak dunia yang sekarang ini tengah mengalami pelemahan cukup drastis.
Baca: Harga Minyak Melemah Dirundung Keraguan Putusan OPEC
"Setelah penurunan harga yang dramatis maka kenaikan ini bisa menjadi sedikit koreksi teknis. Saya masih bearish pada harga minyak dunia dalam arti kesepakatan OPEC tidak akan terwujud," kata Analis Minyak di Phillip Futures Jonathan Chan, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/11/2016).
Harga minyak telah meningkat sebanyak 13 persen sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak ini mengumumkan pada 27 September silam bahwa produksi minyak dipotong untuk mendukung kenaikan harga setelah penurunan yang terjadi dan dimulai pada pertengahan 2014. Mereka mengatakan pemotongan akan diselesaikan pada pertemuan akhir bulan ini.
.jpg)
Ilustrasi minyak mentah (FOTO: AFP)
Namun, OPEC menyetujui dalam sebuah dokumen yang menguraikan strategi jangka panjang yang berarti kembali ke perannya untuk mengelola pasar dan menjadi lebih proaktif dalam mengantisipasi perubahan pasar.
Baca: Irak Bertahan untuk Tidak Kurangi Produksi Minyak Mentah
Itu sinyal yang lebih bullish setelah perwakilan OPEC bertemu pada Jumat di Wina, dan kemudian pada Sabtu dengan rekan-rekan mereka dari produsen non-anggota, namun gagal mencapai syarat-syarat tertentu, dan sumber-sumber mengatakan Iran telah enggan untuk membekukan output.
Baca: OPEC Ditunggu untuk Koordinasikan Pemangkasan Produksi Minyak
"Kurangnya kemajuan pelaksanaan kuota produksi dan perselisihan tumbuh antara produsen OPEC menunjukkan probabilitas menurun mencapai kesepakatan pada 30 November," kata Goldman Sachs dalam sebuah catatan penelitian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News