Bendera OPEC (REUTERS/Leonhard Foeger)
Bendera OPEC (REUTERS/Leonhard Foeger)

Irak Bertahan untuk Tidak Kurangi Produksi Minyak Mentah

Angga Bratadharma • 28 Oktober 2016 07:31
medcom.id, New York: Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan berkumpul di Wina pada bulan depan untuk mempertimbangkan adanya pengurangan produksi minyak. Pengurangan itu akan lebih rendah dari pertemuan di Baghdad, tetapi Irak dinilai justru akan melakukan sebaliknya.
 
Tanggal 30 November adalah tanggal yang baik ketika Menteri OPEC bertemu di Ibu Kota Austria pada batas waktu yang ditetapkan oleh Menteri Minyak Irak Jabar Ali al-Luaibi, untuk memberikan tawaran bagi perusahaan asing guna membantu mengembangkan sebanyak 13 ladang minyak kecil dan menengah.
 
Produksi minyak mentah di Irak, produsen terbesar kedua di OPEC, sudah meningkat secara dramatis meski negara itu banyak tindakan korupsi, infrastruktur yang buruk, dan masih saja memerangi negara Islam. Hal ini mempersulit upaya OPEC untuk menghidupkan kembali harga minyak dengan membuat kebijakan memotong produksi.

Baca: Minyak Dunia Turun Usai Produksi AS Diperkirakan Meningkat
 
Menteri OPEC seharusnya memutuskan di Wina mengenai negara anggota mana saja yang akan membuat luka atau tekanan di bawah perjanjian besar yang melanda bulan lalu. Kondisi itu penting untuk mendukung upaya pemangkasan produksi minyak guna stabilitas harga di masa mendatang.
 
Irak Bertahan untuk Tidak Kurangi Produksi Minyak Mentah
Api
muncul dari pipa di ladang minyak di Basra, Baghdad, Irak (REUTERS/Essam Al-Sudani)

 
Irak menyatakan tidak akan mengurangi produksi karena kebutuhan uang dari minyak dibutuhkan dan Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menawarkan dukungan sangat terbatas pada Selasa. "Kami siap untuk bekerja sama atas dasar yang benar. Kami ingin harga minyak meningkat," kata Haider, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/10/2016),
 
Baca: OPEC Bangun Momentum untuk Batasi Produksi Minyak Dunia
 
Harga minyak pada kisaran USD50 per barel, harga minyak mentah lebih rendah dari setengahnya pada pertengahan 2014 dan OPEC tengah mencari kesepakatan produksi yang akan berlangsung setidaknya dalam kurun waktu enam bulan.
 
Mengembangkan 12 ladang minyak Irak, yang terletak di daerah selatan dan tengah jauh dari benteng Negara Islam, akan memakan waktu lebih lama dari itu. Namun demikian, sesama anggota OPEC dan saingan perlu membaca lagi dari segi tender baru untuk memahami niat Baghdad.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan