Saat ini, OPEC tengah ditunggu-tunggu apakah berhasil mengkoordinasikan pemotongan produksi minyak atau tidak untuk menekan kelebihan kapasitas produksi dalam rangka stabilitas harga minyak di pasaran. Namun demikian, Irak masih berada di posisi untuk tidak mengambil opsi pemangkasan produksi itu.
Baca: OPEC Diminta Tidak Ganggu Pasokan Terlalu Ketat
"Tampaknya pertemuan OPEC masih akan menjadi fokus pasar dalam waktu satu bulan, sehingga diharapkan berita utama tentang Iran dan produksi Irak menjadi pengatur nada untuk semtara ini," kata Senior Market Analyst Brokerage OANDA Matt Stanley, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016).
Baca: OPEC dan Pejabat Rusia Lakukan Pembicaraan Informal di Istanbul
Brent berjangka minyak mentah LCOc1 berada di USD50,48 per barel di 0642 GMT (02:42 ET), naik sebanyak satu sen dari Kamis. Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 turun satu sen di USD49,71 per barel. Kedua benchmark tertekan di posisi terendah dalam tiga minggu pada Rabu dan menuju penurunan mingguan terbesar sejak September.

Ilustrasi (Reuters/Andrew Cullen)
Para pedagang mengatakan ada keengganan di pasar karena harga bergerak terlalu jauh mengingat ketidakpastian atas output dipotong oleh OPEC dan negara non-OPEC, terutama Rusia. Sejauh ini, OPEC terus melakukan pembahasan termasuk dengan negara bukan anggota OPEC guna membahas soal pemangkasan produksi.
Baca: Anggota OPEC Sepakat Bekukan Produksi
Bank ANZ menyatakan pada Jumat bahwa harga minyak mentah mulai mengalami pemulihan dari tiga minggu ini usai didorong oleh laporan bahwa OPEC bersedia untuk memotong empat persen dari produksi minyak. Namun, analis lainnya kurang optimistis tentang kemampuan OPEC guna menggalang anggota lain atau Rusia terkait pemangkasan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News