Survei tahunan tentang Tiongkok mengukuhkan pesimisme tumbuh dalam komunitas bisnis asing, karena bergulat dengan ekonomi Tiongkok yang mengalami perlambatan dan mengeluh lantaran adanya proteksionisme yang meningkatkan. Tentu hal itu membuat pengaruh tersendiri bagi pergerakan ekonomi Tiongkok
Laporan tersebut datang sehari setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping memberikan pidatonnya di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang memperjuangkan pasar terbuka atau perdagangan bebas. Di sisi lain, Beijing mengumumkan proposal untuk mengurangi pembatasan investasi asing di Tiongkok.
Baca: Trump Jadi Sumber dari Dua Risiko Terbesar di Pasar
Kalangan bisnis sangat prihatin atas masa depan hubungan komersial antara AS dengan Tiongkok sebagai Presiden AS terpilih Donald Trump mempersiapkan untuk mengambil alih Gedung Putih, usai berjanji bahwa merek Tiongkok sebagai manipulator mata uang dan mengancam untuk menerapkan tarif pada barang Tiongkok.
"Lebih banyak perusahaan memperlambat investasi dan deprioritising Tiongkok sebagai tujuan investasi karena pertumbuhan melambat dan kekhawatiran meningkat atas hambatan yang masuk ke pasar, lingkungan peraturan, dan meningkatnya biaya," kata laporan itu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/1/2017).
Baca: PBB Prediksi Pertumbuhan Global Moderat untuk 2017 dan 2018
Dalam laporan tersebut juga diungkapkan jika Tiongkok mengambil tindakan termasuk menghapus hambatan diskriminatif untuk investasi dari perusahaan asing dan pembatasan investasi maka secara signifikan akan meningkatkan arus investasi di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News