"Mengingat peristiwa baru-baru ini maka keputusan dibuat untuk memutuskan Jim Strother tetap dengan perusahaan dan terus melayani sebagai penasihat umum kami," kata Juru Bicara Wells Fargo Peter Gilchrist, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/12/2016).
Keputusan itu dibuat oleh dewan direksi Wells Fargo dan pencarian terus berlangsung untuk menggantikan Strother di masa mendatang. Tidak ditampik, skandal pembukaan rekening tanpa sepengetahuan nasabah menjadi persoalan tersendiri. Bahkan, sejumlah nasabah mulai melakukan tuntutan.
Baca: Pemegang Saham Minta Wells Fargo Perbaiki Struktur Direksi
Skandal ini berkaitan dengan aksi Wells Fargo membuka sebanyak dua juta rekening atas nama nasabah tanpa izin mereka. Bank menghadapi tuntutan hukum dari mantan karyawan dan pelanggan, serta peningkatan pengawasan peraturan.
.jpg)
Logo Wells Fargo di Chicago, Amerika Serikat (REUTERS/Jim Muda)
Strother menjadi pengacara top pada bank berbasis di San Francisco di 2003, dan tetap berada di Wells Fargo ketika CEO Wells Fargo John Stump memutuskan untuk mengundurkan diri di September ketika skandal tersebut terjadi. Strother terlibat dalam akuisisi Wells Fargo untuk Wachovia selama krisis keuangan di 2008.
Baca: Senator Kritik Upaya Penyelesaian Skandal Wells Fargo
Sebelumnya, Federico Pena, Anggota Dewan Direksi Wells Fargo dan Ketua Komite Tanggung Jawab Wells Fargo, mengundurkan diri dari posisi penasehat, bersama dengan Vestar Capital Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta. Pengunduran diri Pena ini dilakukan di tengah terjadinya skandal atas pembukaan sejumlah rekening tanpa sepengetahuan para nasabah.
Baca: RBS Diminta Tingkatkan Struktur Permodalan
Dalam sebuah wawancara, Pena mengungkapkan keputusan pengunduran dirinya itu tidak ada hubungannya dengan peristiwa atau skandal yang tengah terjadi baru-baru ini di Wells Fargo. Adapun skandal itu telah memukul tajam pergerakan saham Wells Fargo dan menyebabkan Chief Executive John Stumpf mengundurkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News