Warga Sri Lanka saat mengantre BBM. Negara itu dihadapkan pada kebangkrutan. Foto: AFP/Ishara S. Kodikara.
Warga Sri Lanka saat mengantre BBM. Negara itu dihadapkan pada kebangkrutan. Foto: AFP/Ishara S. Kodikara.

Alami Krisis, 9 Negara Ini Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka

Sri Yanti Nainggolan • 13 Juli 2022 16:38

Mesir

Tingkat inflasi Mesir melonjak hingga hampir 15 persen pada April 2022, menyebabkan kemiskinan terutama bagi hampir sepertiga dari total 103 juta penduduknya. Bank sentral menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi dan mendevaluasi mata uang, menambah kesulitan dalam membayar utang luar negeri Mesir yang cukup besar. 
 
Cadangan devisa bersih Mesir telah jatuh. Tetangganya Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab telah menjanjikan USD22 miliar dalam bentuk deposito dan investasi langsung sebagai bantuan.
 
Alami Krisis, 9 Negara Ini Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka
Mesir terancam bangkrut seperti Sri Lanka. Foto: Dok/AP
 

Laos

Laos yang kecil dan terkurung daratan adalah salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat sampai pandemi melanda. Tingkat utang Laos telah melonjak pascapandemi covid-19. Seperti Sri Lanka, Laos sedang dalam pembicaraan dengan kreditur tentang cara membayar kembali pinjaman senilai miliaran dolar. Itu masalah mendesak mengingat keuangan pemerintah negara yang lemah. 

Cadangan devisa Laos sama dengan kurang dari dua bulan impor, kata Bank Dunia. Depresiasi 30 persen dalam mata uang Laos, kip, telah memperburuk kesengsaraan itu. Kenaikan harga dan hilangnya pekerjaan karena pandemi covid-19 mengancam akan memperburuk kemiskinan.
 
Baca: Inflasi Meningkat, 1,3 Juta Warga Haiti Terancam Kelaparan
 

Lebanon

Lebanon mengalami keruntuhan mata uang, kekurangan bahan pangan, dan tingkat inflasi tinggi. Negara itu juga tengah menghadapi perang saudara yang panjang, pemulihannya terhambat oleh disfungsi pemerintah dan serangan teror.
 
Usulan pajak pada akhir 2019 memicu kemarahan lama terhadap kelas penguasa dan protes berbulan-bulan. Mata uang mulai tenggelam dan Lebanon gagal membayar kembali senilai sekitar USD90 miliar pada saat itu, atau 170 persen dari PDB — salah satu yang tertinggi di dunia. Pada Juni 2021, dengan mata uang yang telah kehilangan hampir 90 persen nilainya, Bank Dunia mengatakan krisis tersebut menempati peringkat salah satu yang terburuk di dunia dalam lebih dari 150 tahun.
 
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan