Ilustrasi. FOTO: AFP/Sean Rayford
Ilustrasi. FOTO: AFP/Sean Rayford

Kabar Buruk dari Negara Paman Sam, Default Utang Picu Kedatangan Malapetaka Ekonomi!

Angga Bratadharma • 26 April 2023 11:06
Washington: Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memperingatkan kegagalan Kongres menaikkan pagu utang pemerintah -dan default yang dihasilkan- akan memicu malapetaka ekonomi. Kondisi itu pada akhirnya membuat suku bunga acuan bergerak lebih tinggi untuk tahun-tahun mendatang.
 
Yellen, dalam sambutan yang disiapkan untuk acara Washington dengan eksekutif bisnis dari California, mengatakan default utang Amerika Serikat akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan. Kemudian mendorong pembayaran rumah tangga untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit lebih tinggi.

Menurutnya kondisi itu adalah tanggung jawab dasar dari Kongres untuk meningkatkan atau menangguhkan batas pinjaman USD31,4 triliun. Selain itu, dirinya memperingatkan default akan mengancam kemajuan ekonomi yang telah dibuat Amerika Serikat sejak pandemi covid-19.
Baca: Tren Healing Usai Pandemi Diyakini Buat Thailand Tumbuh 3,6% di 2023

"Kegagalan utang kami akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan. Kegagalan akan meningkatkan biaya pinjaman untuk selama-lamanya. Investasi masa depan akan menjadi jauh lebih mahal," kata Yellen kepada anggota Kamar Dagang Metropolitan Sacramento, dilansir dari Aljazeera, Rabu, 26 April 2023.

Waspada, bisnis di AS bisa memburuk

Jika plafon utang tidak dinaikkan, lanjutnya, bisnis AS akan menghadapi pasar kredit yang memburuk, dan pemerintah kemungkinan tidak akan dapat mengeluarkan pembayaran kepada keluarga militer dan manula yang bergantung pada jaminan sosial.
 
"Kongres harus memilih untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang. Itu harus dilakukan tanpa syarat. Dan seharusnya tidak menunggu sampai menit terakhir," tegasnya.

Yellen mengatakan kepada anggota parlemen pada Januari pemerintah hanya dapat membayar tagihannya sampai awal Juni tanpa menaikkan batas, yang dicapai pemerintah pada Januari. Tidak seperti kebanyakan negara maju lainnya, AS membatasi jumlah yang dapat dipinjam.
Baca: Ketahanan Sistem Pangan Global Harus Jadi Harga Mati!

Karena pemerintah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan, pembuat undang-undang harus menaikkan plafon utang secara berkala. Pemimpin DPR AS yang dikendalikan oleh Partai Republik, Kevin McCarthy, minggu lalu melontarkan rencana yang akan melipatgandakan pemotongan pengeluaran dengan peningkatan batas utang.
 
Ia menyebutnya sebagai dasar untuk negosiasi dalam beberapa minggu mendatang. Sedangkan Gedung Putih menegaskan kedua masalah itu tidak boleh dikaitkan, dan Senat yang dikendalikan Demokrat kemungkinan besar akan menolak proposal tersebut.
 
Lebih lanjut, pasar keuangan semakin khawatir tentang kebuntuan, dan imbasnya mengirim biaya mengasuransikan paparan utang AS ke level tertinggi dalam satu dekade, dengan peringatan analis keuangan tentang meningkatnya risiko gagal bayar.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan