"Karena pemulihan ekonomi negara tetap utuh, ada sedikit kebutuhan untuk langkah-langkah stimulus, dan kebijakan fiskal dan moneter harus dinormalisasi guna stabilitas karena risiko inflasi tetap ada," kata Sethaput Suthiwartnarueput, dilansir dari The Business Times, Selasa, 25 April 2023.
Ia menambahkan pertumbuhan yang diproyeksikan BOT tahun ini mendekati potensi pertumbuhan jangka panjang negara sekitar empat persen. Namun pada paruh pertama, BOT memperkirakan ekonomi tumbuh 2,9 persen dari tahun sebelumnya, dengan ekspor turun 7,1 persen tahun ke tahun.
"Pertumbuhan diproyeksikan meningkat menjadi 4,3 persen tahun ke tahun pada paruh kedua tahun ini, ketika ekspor akan pulih 4,2 persen," kata Sethaput.
28 juta turis asing bakal sambangi Thailand
Pemulihan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara telah tertinggal dari beberapa negara tetangganya, tetapi kebangkitan pariwisata diperkirakan memberikan dorongan pertumbuhan. Sethaput mengatakan BOT memperkirakan 28 juta kedatangan turis asing tahun ini, dibandingkan dengan hampir 40 juta pada pra-pandemi 2019.
Inflasi utama, yang mendingin menjadi 2,83 persen pada Maret, diperkirakan 3,3 persen pada paruh pertama 2023 dan 2,5 persen pada paruh kedua. Sementara inflasi utama bulan lalu kembali ke dalam kisaran target BOT 1-3 persen, Sethaput mengatakan, risiko inflasi tetap ada dan memerlukan pemantauan.
BOT bulan lalu menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin menjadi 1,75 persen untuk mengekang tekanan harga. Selanjutnya BOT akan meninjau suku bunga pada 31 Mei, ketika para ekonom mengharapkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sethaput mengatakan volatilitas baht lebih tinggi dari rekan-rekan regional, didorong oleh faktor eksternal, namun levelnya tetap moderat dibandingkan dengan yang lain. "BOT akan mendukung lebih banyak penggunaan yuan untuk perdagangan dan berencana bertemu dengan bank sentral Tiongkok bulan depan," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca: Hey Girls, Kamu Harus Baca Tips Ini Sebelum Beli Produk Asuransi Kesehatan! |
Inflasi utama, yang mendingin menjadi 2,83 persen pada Maret, diperkirakan 3,3 persen pada paruh pertama 2023 dan 2,5 persen pada paruh kedua. Sementara inflasi utama bulan lalu kembali ke dalam kisaran target BOT 1-3 persen, Sethaput mengatakan, risiko inflasi tetap ada dan memerlukan pemantauan.
BOT bulan lalu menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin menjadi 1,75 persen untuk mengekang tekanan harga. Selanjutnya BOT akan meninjau suku bunga pada 31 Mei, ketika para ekonom mengharapkan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sethaput mengatakan volatilitas baht lebih tinggi dari rekan-rekan regional, didorong oleh faktor eksternal, namun levelnya tetap moderat dibandingkan dengan yang lain. "BOT akan mendukung lebih banyak penggunaan yuan untuk perdagangan dan berencana bertemu dengan bank sentral Tiongkok bulan depan," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News