Para Menteri Pertanian G7 saat di Kota Miyazaki. FOTO: Kyodo/Japan Times
Para Menteri Pertanian G7 saat di Kota Miyazaki. FOTO: Kyodo/Japan Times

Ketahanan Sistem Pangan Global Harus Jadi Harga Mati!

Angga Bratadharma • 25 April 2023 13:03
Miyazaki: Menteri Pertanian Kelompok Tujuh (G7) membahas jalan untuk mengatasi perubahan iklim dan pandemi covid-19 yang menjadi di antara tantangan yang dihadapi oleh sistem pangan global. Upaya peningkatan untuk membuat mereka lebih tangguh dan berkelanjutan sangat dibutuhkan.
 
"Kami sangat prihatin dengan dampak buruk perang terhadap ketahanan pangan secara global, paling tidak melalui lonjakan harga biji-bijian, bahan bakar dan pupuk, yang secara tidak proporsional berdampak pada yang paling rentan," kata pernyataan bersama pada puncak pertemuan dua hari mereka di Kota Miyazaki, dilansir dari Japan Times, Selasa, 25 April 2023.

Selain itu, G7 mengutuk perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina serta dampak konflik terhadap ketahanan pangan global. Selain itu, setuju untuk membantu Kyiv menghidupkan kembali industri pertaniannya dengan berbagi pengetahuan tentang penghapusan ranjau lahan pertanian dan pembangunan kembali infrastruktur.
 
Para menteri G7, yang masing-masing mewakili Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa, mengakui konflik hanya memperburuk ketidakstabilan pangan karena perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati terus terjadi dalam skala besar, memengaruhi tanaman, air dan kesehatan tanah.
Baca: Tahu Gak, Ternyata Logo Halal Buat Konsumen Merasa Aman dan Yakin dengan Kualitas Produk!

Menurut survei 2021 yang dirilis oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, ekspansi pertanian bertanggung jawab atas hampir 90 persen deforestasi global, dengan lebih dari separuh hutan hilang karena dikonversi menjadi lahan pertanian dan 40 persen menghilang karena penggembalaan ternak.

Para menteri juga mengumumkan rencana aksi terpisah, yang disebut Aksi Miyazaki, sebagai tanggapan atas berbagai masalah kompleks yang dihadapi sistem pangan global. Rencana tersebut membahas tantangan jangka pendek, seperti konflik internasional dan virus korona, sambil berfokus pada tujuan jangka panjang mengurangi emisi gas rumah kaca.

Diversifikasi rantai pasokan

Di antara poin-poin yang diuraikan dalam rencana tersebut adalah untuk mendiversifikasi rantai pasokan dengan mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan sistem pangan lokal, regional dan global, memanfaatkan sumber daya pertanian domestik yang ada secara berkelanjutan dan memfasilitasi perdagangan.
Baca: Perempuan Indonesia Harus Punya Asuransi Kesehatan, Ini Alasannya!

Berbicara pada konferensi pers, Menteri Pertanian Jepang Tetsuro Nomura mengatakan komunike tersebut diharapkan dapat memicu diskusi di antara berbagai negara dan organisasi internasional tentang ketahanan pangan global.
 
Mengenai Ukraina, G7 tetap berkomitmen untuk mendukung negara itu dalam menghadapi perang Rusia dan mengatakan akan memberikan bantuan dalam rekonstruksi infrastruktur pertanian seperti fasilitas irigasi, gudang dan pengolahan makanan.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan