Mengutip The Business Times, Rabu, 24 Mei 2023, pendiri LVMH –pemilik produk Louis Vuitton, Moet & Chandon Champagne, dan Christian Dior– telah menikmati kekayaannya meroket hampir sepanjang 2023 karena harga saham perusahaan mewah Eropa melonjak.
Baca: Keren! Usia 32 Tahun, Pria Ini Jadi Orang Kaya Baru di Jepang |
Akan tetapi, pada Selasa, 23 Mei, dia mengembalikan sebagian dari keuntungan itu. Pasalnya, saham LVMH turun lima persen di Paris –terbesar dalam lebih dari setahun– di tengah penurunan yang lebih luas yang menghapus sekitar USD30 miliar atau setara Rp447 triliun dari sektor mewah Eropa.
Kekayaan bersih Bernard Arnault
Kendati demikian, walau ada aksi jual, miliarder Prancis itu masih memiliki kekayaan bersih USD191,6 miliar atau setara Rp2.835 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index. Dia menambahkan USD29,5 miliar atau setara Rp437 triliun di sepanjang tahun ini.
Kesenjangan antara kekayaan Arnault dan Elon Musk dari Tesla, orang terkaya kedua di dunia, menyusut menjadi hanya USD11,4 miliar. Kerugian yang ditorehkan pada Selasa terjadi setelah reli panjang dalam harga saham LVMH, yang masih naik 23 persen untuk tahun ini. Indeks Pakaian & Barang Mewah Tekstil MSCI Eropa telah melonjak 27 persen.
Di sisi lain, Analis Deutsche Bank Matt Garland dan Adam Cochrane mengatakan dalam sebuah catatan mereka mengharapkan investor menjadi lebih selektif dengan saham mewah Eropa, mengingat ada kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Baca: Sayonara Elon Musk, Kini Bernard Arnault Jadi Orang Terkaya Dunia Baru |
Kesenjangan antara kekayaan Arnault dan Elon Musk dari Tesla, orang terkaya kedua di dunia, menyusut menjadi hanya USD11,4 miliar. Kerugian yang ditorehkan pada Selasa terjadi setelah reli panjang dalam harga saham LVMH, yang masih naik 23 persen untuk tahun ini. Indeks Pakaian & Barang Mewah Tekstil MSCI Eropa telah melonjak 27 persen.
Di sisi lain, Analis Deutsche Bank Matt Garland dan Adam Cochrane mengatakan dalam sebuah catatan mereka mengharapkan investor menjadi lebih selektif dengan saham mewah Eropa, mengingat ada kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News