Melansir South China Morning Post, Jumat, 5 Januari 2024, Bank Rakyat Tiongkok mengumumkan Alipay.com Co tidak memiliki pengendali, sehingga membuka jalan bagi pemilik IPO Ant Group.
Restrukturisasi ini membagi 53 persen hak suara yang sebelumnya dikuasai oleh Ma kepada dirinya dan sembilan orang lainnya, serta semakin memisahkannya dari Alibaba.
Bank sentral Tiongkok telah menyetujui aplikasi pembayaran seluler Ant Group, Alipay, tidak memiliki pengontrol. Ini menjadi sebuah langkah penting dalam perombakan raksasa fintech yang dianggap perlu untuk mengembalikan penawaran umum perdana yang sangat dinanti-nantikan.
Restrukturisasi tersebut menyebabkan hak suara pendiri Jack Ma menyusut menjadi hanya 6,21 persen dari 53,46 persen. Langkah ini dipandang membuka jalan bagi Ant untuk melanjutkan pencatatan sahamnya yang sempat terhenti pada 2020 menyusul pidato kontroversial yang disampaikan oleh Ma.
Hak suara miliarder tersebut kini terbagi antara Hangzhou Junhan Equity Investment- yang dimiliki oleh Ma dan empat perusahaan lainnya dengan 31,04 persen- dan Hangzhou Junao Equity, perusahaan lain yang dimiliki oleh lima individu lainnya dengan 22,42 persen. Hak suara perusahaan sama dengan kepemilikan sahamnya.
Bank Rakyat Tiongkok mengumumkan keputusan mengenai Alipay.com Co, salah satu entitas besar Ant di Tiongkok, di situs webnya pada Sabtu. Ant adalah afiliasi fintech dari Alibaba Group Holding, pemilik South China Morning Post.
"Optimasi tata kelola perusahaan yang diumumkan pada 7 Januari 2023 telah selesai dan tidak akan memengaruhi operasi bisnis perusahaan sehari-hari," ujar Seorang perwakilan Ant.
Baca juga: Dituduh Lakukan Monopoli, Alibaba Didenda Rp40 Triliun |
Struktur kepemilikan saham baru
Ketika mengumumkan perubahan tersebut pada Januari, Ant mengatakan struktur kepemilikan saham baru akan lebih transparan dan terdiversifikasi, memfasilitasi perkembangan perusahaan yang stabil.
"Ini jelas merupakan sinyal yang jelas, pemerintah telah melonggarkan pembatasan pada platform teknologi besar Tiongkok. Kami juga dapat mengatakan ini merupakan langkah maju bagi Ant untuk melanjutkan pencatatan sahamnya," kata fund manager di Huichen Asset Management di Shanghai, Dai Ming, setelah pengumuman pada Januari.
Analis keuangan senior di konsultan BoTong Analysys, Wang Pengbo, juga mengatakan pada saat itu struktur baru tersebut akan baik untuk pengembangan jangka panjang Ant.
"Meskipun pencatatan dalam waktu dekat sangat kecil kemungkinannya, (perubahan) membuka jalan bagi perusahaan untuk go public di masa depan," tambah Wang.
Ant yang berbasis di Hangzhou telah mengambil beberapa langkah untuk melakukan restrukturisasi sejak 2021, setelah pembatalan rencana pencatatan ganda di Shanghai dan Hong Kong pada menit-menit terakhir pada akhir tahun sebelumnya.
Dalam pengumumannya pada Januari, perusahaan mengatakan akan menambah direktur independen kelima, yang merupakan lebih dari setengah dari sembilan anggota dewan.
Untuk semakin memisahkan diri dari raksasa e-commerce tempat mereka keluar, beberapa eksekutif telah keluar dari Alibaba Partnership, kumpulan eksekutif paling berpengaruh di perusahaan tersebut. Termasuk ketua dan CEO Ant Eric Jing Xiandong dan mantan CEO Simon Hu Xiaoming.
Industri pembayaran seluler akan menghadapi peraturan yang lebih ketat di tahun baru. Dewan Negara awal bulan ini menerbitkan peraturan mengenai lembaga pembayaran non-perbankan, dengan peraturan perizinan yang lebih ketat mulai berlaku pada Mei.
Baca juga: Misteri Menghilangnya Jack Ma Usai Kritik Pemerintah Tiongkok |
Kritikan ke Xi Jinping
Pada Oktober 2020, Jack Ma dengan lantang mengkritik sistem keuangan negeri Tirai Bambu. Mulai dari masalah regulasi hingga minimnya dukungan terhadap pendanaan inovasi perusahaan domestik.
"Inovasi yang bagus tidak takut terhadap regulasi, tetapi takut terhadap regulasi yang usang. Perumpamaannya, jangan menggunakan sistem manajamen stasiun kereta api untuk meregulasi bandara komersil," kata Jack Ma, Selasa, 5 Januari 2021.
Tak hanya itu, Jack Ma juga menyerukan reformasi sistem keuangan. Bahkan, ia menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan Tiongkok saat ini tak lebih dari sekadar "klub orang tua".
Hal inilah yang yang sepertinya membuat pemerintah khususnya Presiden Xi Jinping begitu marah kepada pengusaha flamboyan itu.
Pidato Jack Ma pada 24 Oktober 2020 itu menjadi momen terakhir dirinya berada di depan publik. Jack Ma yang juga dikenal aktif di Twitter juga sudah tak terlihat. Bahkan, ia juga sudah tidak lagi menjadi juri acara ‘Business Heroes’ Afrika, sebuah kontes TV untuk wirausahawan pemula.
Tak sampai di situ, sebelum dikabarkan menghilang, otoritas Tiongkok juga telah menindak kerajaan bisnis milik Jack Ma. Akhir Desember lalu, pemerintah Tiongkok langsung melakukan penyelidikan antitrust ke Alibaba, perusahaan e-commerce yang dijuluki Amazon versi Tiongkok.
Pada November 2020, Tiongkok juga memperkenalkan regulasi dan peraturan baru yang menghentikan penawaran umum perdana perusahaan fintech Ma, Ant Group, yang juga milik Jack Ma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id