Ilustrasi bendera negara-negara ASEAN. Foto: dok AFP.
Ilustrasi bendera negara-negara ASEAN. Foto: dok AFP.

Ini Pertumbuhan Ekonomi 7 Negara Asia Tenggara, Indonesia Urutan Berapa?

Husen Miftahudin • 06 Februari 2023 18:45
Jakarta: Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan kawasan Asia Tenggara (ASEAN) akan tumbuh lebih kuat secara ekonomi dan saling mendukung satu sama lain pada 2023.
 
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi global tahun ini justru berisiko terhambat karena pengaruh Tiongkok, yang dikhawatirkan belum mampu memulihkan diri dari pandemi. Selain itu, eskalasi perang Rusia-Ukraina, utang di banyak negara, laju inflasi, serta perluasan fragmentasi geopolitik, semakin menghimpit pertumbuhan ekonomi dunia 2023.
 
Dikutip dari berbagai sumber yang dirangkum Medcom.id, berikut pertumbuhan ekonomi tujuh negara terbesar di Asia Tenggara.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


1. Filipina
 
Filipina menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia Tenggara, untuk sementara waktu. Pasalnya, sejumlah negara lainnya seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand, masih belum melaporkan secara resmi pertumbuhan ekonomi negaranya.
 
Adapun pertumbuhan ekonomi Filipina di sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 7,6 persen, di atas target pemerintah pada kisaran 6,5 persen hingga 7,5 persen, dan lebih kuat dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,7 persen.
 
Pada kuartal IV-2022, ekonomi Filipina tumbuh 7,2 persen secara tahunan (yoy), angka ini mengalahkan ekspektasi. Sementara, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 adalah 7,6 persen.
 
Secara kuartalan (qtq), PDB Filipina mencapai 2,4 persen pada Oktober-Desember, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,5 persen dan pertumbuhan 2,9 persen pada kuartal sebelumnya.
 
2. Indonesia
 
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022. Secara kumulatif, Januari-Desember, Indonesia pada tahun lalu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen.
 
Angka ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat kedua dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Namun, posisi ini bisa berubah jika Malaysia, Vietnam, dan Thailand, telah mengumumkan secara resmi pertumbuhan ekonominya.
 
Secara tahunan, pada kuartal IV-2022 ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 persen dibandingkan kuartal yang sama di 2021. Sedangkan secara kuartalan, ekonomi Indonesia tumbuh 0,36 persen dibandingkan kuartal III-2022.
 
Angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,31 persen di 2022 ini jauh lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya. Secara kumulatif pada 2021, BPS melaporkan realisasi ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,69 persen.
 
Baca juga: Hore! Ekonomi Indonesia di 2022 Tumbuh 5,31%

 
3. Singapura
 
Ekonomi Singapura di sepanjang 2022 tumbuh 3,8 persen, melambat tajam dari pertumbuhan 7,6 persen di tahun sebelumnya. Secara tahunan, ekonomi Singapura tumbuh 2,2 persen, juga melambat dari pertumbuhan 4,2 persen pada kuartal sebelumnya.
 
Perlambatan kuartal keempat terjadi akibat kontraksi 3,0 persen (yoy) dari sektor manufaktur utama. Ini merupakan pembalikan dari pertumbuhan 1,4 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.
 
Perlambatan terjadi akibat penyusutan pertumbuhan di bidang manufaktur elektronik, bahan kimia, teknik presisi, teknik transportasi, dan manufaktur umum.
 
4. Malaysia
 
Malaysia belum melaporkan secara resmi pertumbuhan ekonominya untuk periode kumulatif sepanjang 2022. Berdasarkan laporan terakhirnya, ekonomi Malaysia pada kuartal III-2022 tumbuh sebesar 14,2 persen (yoy), lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang tumbuh 8,9 persen (yoy).
 
Ekonomi Negeri Jiran pada periode Juli- September 2022 melesat di atas 14 persen karena tingginya permintaan ekspor dan konsumsi domestik. Selain itu, tingginya pertumbuhan ekonomi Malaysia pada kuartal III-2022 secara tahunan akibat rendahnya dasar statistik pada kuartal III-2021.
 
5. Thailand
 
Thailand juga belum melaporkan secara resmi pertumbuhan ekonominya untuk periode kumulatif sepanjang 2022. Berdasarkan laporan terakhirnya, ekonomi Thailand tumbuh 4,5 persen pada kuartal III-2022 secara tahunan (yoy).
 
Pertumbuhan ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang mencabut pembatasan covid-19 sehingga sektor pariwisata mulai pulih. Kendati demikian, prospek ekonomi Thailand masih diselimuti oleh berbagai risiko seperti  inflasi yang menyentuh level tertinggi selama 14 tahun terakhir, perlambatan ekonomi Tiongkok, serta permintaan global yang lebih lemah.
 
Pemerintah Thailand menargetkan ekonomi tumbuh 3,2 persen sepanjang tahun 2022, lebih tinggi dibandingkan kisaran perkiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen hingga 3,2 persen. Sementara pertumbuhan 2023 diperkirakan mencapai 3,0 persen sampai 4,0 persen.
 
6. Vietnam
 
Vietnam juga masih belum melaporkan secara resmi pertumbuhan ekonominya untuk periode sepanjang 2022. Namun demikian, Negeri 'Sejuta Nguyen' itu tumbuh 13,67 persen pada kuartal III-2022, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 7,72 persen.
 
Ekonomi Vietnam pada periode tersebut melesat didorong oleh sektor industri dan konstruksi yang tumbuh 12,91 persen. Lalu, sektor jasa juga tumbuh 18,86 persen dan pertanian tumbuh 3,24 persen.
 
Vietnam menjadi salah satu negara yang mulai pulih dari pandemi covid-19. Ekonomi negara itu sempat terkontraksi lebih dari enam persen pada kuartal III-2021 dan mulai membaik pada awal 2022.
 
Baca juga: Pertumbuhan PDB Vietnam Tercepat Sejak 1997

 
7. Brunei Darussalam
 
Brunei Darussalam juga belum melansir perekonomiannya untuk keseluruhan 2022. Pada kuartal III-2022, ekonomi Brunei dilaporkan tumbuh sebesar 0,9 persen, naik dibanding kuartal sebelumnya yang terkontraksi 4,4 persen.
 
Diketahui, Brunei bertumpu pada minyak dan gas, dengan mata pencaharian penduduk berada di bidang layanan jasa ekspor impor dan perindustrian yang mana bergerak pada pertambangan minyak bumi dan gas. Ini membuat Brunei menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia meskipun statusnya adalah negara berkembang.
 
Selain itu, mata pencaharian penduduk Brunei juga bergerak pada bidang perkebunan dan pertanian yang bergantung pada sungai-sungai, seperti Sungai Belait, Brunei, Temburong, dan Tudong. Meskipun demikian, hasil pertanian dari negara Brunei tidak begitu besar, sehingga hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari rakyatnya.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
(HUS)



LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif