"Jika diukur berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB), nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV-2022 mencapai Rp5.114 triliun. Bila dihitung Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), nilai PDB Indonesia kuartal IV-2022 mencapai Rp2.988 triliun," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.
Secara rinci, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan jika dilihat secara kuartalan pada kuartal IV-2022. Kondisi perlambatan ekonomi di akhir tahun memang kerap terjadi, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun jika dilihat secara tahunan dan kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia dikatakan masih mampu tumbuh solid di tengah kondisi yang ada.
"Secara tahunan, perekonomian pada kuartal IV-2022 tumbuh 5,01 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya. Tren pertumbuhan ekonomi tahunan masih tumbuh di level lima persen walaupun melambat jika dibandingkan pertumbuhan kuartal IV-2022. Hal ini memperlihatkan perekonomian Indonesia tumbuh solid pada 2022," ujarnya.
"Secara kumulatif, ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen dibandingkan tahun 2021. Kinerja ekonomi pada 2022 menguat dibandingkan 2021. Pertumbuhan ekonomi tahunan kembali mencapai lima persen seperti sebelum pandemi. Jadi bisa dilihat pertumbuhan tahunan dan kumulatif membaik," sambung Margo.
Seluruh lapangan usaha tumbuh positif
Menurutnya, seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada kuartal IV-2022. Seluruh leading sektor seperti industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konsumsi melanjutkan tren pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi 64,75 persen terhadap PDB pada kuartal IV-2022.
Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada kuartal IV-2022 adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 16,99 persen. Kemudian akomodasi serta makanan dan minuman yang tumbuh 13,81 persen
"Pertumbuhan itu semua didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat serta kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara pada kuartal IV-2022," tuturnya.
Sementara itu, Margo menambahkan, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu 1,17 persen pada kuartal IV-2022. Diikuti dengan perdagangan, transportasi dan pergudangan, serta lainnya.
Baca juga: Awas! Kita Harus Waspada Hadapi Ketidakpastian Dunia |
Konsumsi pemerintah turun, rumah tangga justru naik
Berdasarkan komponen pengeluaran, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 4,77 persen pada kuartal IV-2022. Ini disebabkan oleh penurunan realisasi belanja barang dan jasa serta bantuan sosial.
Lain halnya dengan konsumsi rumah tangga yang justru tumbuh 4,48 persen. Hal inilah yang menjadi penyumbang utama PDB menurut komponennya pada kuartal IV-2022.
Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh 3,33 persen. Komponen ekspor tumbuh 14,93 persen dan impor 6,25 persen.
Peningkatan ekspor akibat kenaikan harga komoditas unggulan. Sementara impor didorong peningkatan impor barang modal dan bahan baku yang mengindikasikan permintaan sektor produksi domestik sudah menunjukkan adanya penguatan.
"Konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 2,38 persen diikuti ekspor 2,17 persen. Kemudian PMTB 1,09 persen dan lainnya minus 0,47 persen pada kuartal IV-2022," terang Margo.
Realisasi ekonomi di atas batas atas proyeksi
Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini berada di atas batas proyeksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI). Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi Indonesia pada 2022 akan tumbuh di kisaran 5,2 persen sampai 5,3 persen.
Sementara Bank Indonesia memproyeksi ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen. Memang masih dalam rentang proyeksi, namun berada di angka paling atas ramalan bank sentral.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*