Salah satu UMKM makanan kemasan yang berinovasi di masa pandemi. Foto: dok pribadi.
Salah satu UMKM makanan kemasan yang berinovasi di masa pandemi. Foto: dok pribadi.

Terus Berinovasi, Kunci UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

Ade Hapsari Lestarini • 11 September 2021 14:19
Jakarta: Pada kondisi pandemi covid-19 saat ini, banyak perusahaan besar dan kecil yang terkena dampak ekonomi dan terpaksa melakukan pemotongan gaji karyawan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).
 
Oleh karena itu, banyak orang harus mencari cara untuk tetap bertahan dalam kondisi perekonomian yang sulit. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memulai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
 
UMKM adalah kegiatan bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tangga, atau badan usaha berukuran kecil. Jenis usaha ini, khususnya UMKM di bidang kuliner, terjangkau untuk dimulai sebagai usaha sampingan maupun usaha utama untuk memenuhi kebutuhan finansial.

Produk kuliner atau makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-sehari sehingga akan selalu ada permintaan akan makanan. Hal ini menghasilkan peluang bisnis kuliner yang sangat potensial. Selain itu, UMKM di bidang kuliner dapat dimulai dengan modal uang yang kecil, bahkan di bawah Rp1 juta.
 
Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, subsektor kuliner di Indonesia menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) kreatif yang totalnya sebesar Rp1.134,9 triliun pada 2020. Ini berarti, subsektor kuliner merupakan penyumbang terbesar PDB ekonomi kreatif. Selain itu, subsektor kuliner juga menyerap tenaga kerja paling banyak yakni 9,5 juta orang penduduk.
 
Melihat besarnya kontribusi kuliner dalam meningkatkan perekonomian, masyarakat  bisa menjadikan kuliner sebagai usaha yang menjanjikan. Hal ini diamini Filsa Budi Ambia, pengusaha UMKM pemilik usaha makanan dalam kemasan peyek kepiting 'Kampoeng Timoer' dari Balikpapan. Meskipun pandemi melanda, usaha peyek kepitingnya bisa tetap eksis dan memberikan keuntungan.
 
Filsa mengatakan banyak subsektor kuliner yang masih sangat bisa di jelajah. Salah satunya adalah usaha makanan dalam kemasan. Dengan modal kecil, seorang pengusaha kuliner makanan dalam kemasan bisa meraup omzet hingga ratusan kali lipat karena makanan dalam kemasan lebih tahan lama sehingga bisa dijual diseluruh Indonesia. Hal ini telah dibuktikan oleh Filsa yang memulai usaha peyek kepiting 'Kampoeng Timoer' hanya dengan modal Rp100 ribu.
 
 
Halaman Selanjutnya
  Terus berinovasi Filsa yang…
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan