
“Peserta di sesi intensif mengikuti kegiatan selama 14 hari dengan dikarantina. Mereka diberi kesempatan untuk mengenal kopi dari kebun, belajar processing kopi, hingga manajemen bisnis dan lain sebagainya."
"Dan hari ini, kami menguji pengetahuan yang mereka dapat dengan membuka kedai langsung. Juri menguji mereka mulai konsep dan perencanaan kedai hingga bagaimana kedai dioperasikan," paparnya.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Ofy Sofiana, mengatakan Program Kewirausahaan Kopi merupakan kegiatan Perpusnas yang berbasis inklusi sosial.
"Peran kami dalam hal ini adalah menyebarkan literasi kopi. Sehingga, siapa pun yang memiliki minat dalam bidang ini bisa terpenuhi kebutuhan pengetahuan dan ketrampilannya," kata Ofy.
Dia berharap Perpusnas bisa menyelenggarakan kegiatan lain dengan metoda serupa. Seperti, memberikan pelatihan secara komprehensif dengan komposisi materi dan praktek. Hal ini mmebuat peserta yang mengikutinya bisa mendapat pengetahuan yang utuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News