Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dalam menerapkan BBM satu harga di seluruh nusantara maka Pertamina akan memfokuskan diri dalam pembangunan infrastruktur BBM dan APMS. "Secara bertahap. Kita targetkan 22 APMS," kata Dwi, seperti diberitakan Senin (21/11/2016).
Dwi menjelaskan, APMS tersebut nantinya tidak hanya akan dibangun oleh Pertamina tetapi juga dengan perusahaan swasta. Menurutnya dengan Pertamina menggandeng swasta dalam pembangunan tersebut akan mempercepat terciptanya BBM satu harga.
Baca: Fadli Zon Kritisi Kebijakan BBM Satu Harga di Papua
"Nanti kalau APMS itu dan swasta juga sudah mendirikan APMS sama seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), itu akan lebih cepat," ujar dia.
Mantan Direktur Utama Semen Indonesia ini menambahkan, Pertamina sudah menyiapkan anggaran untuk mengatur pola distribusi BBM ke seluruh Indonesia. Hal itu lantaran adanya permasalahan yang terjadi mengenai disparitas harga yang tinggi dikarenakan rantai distribusi BBM terlalu banyak.
.jpg)
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Seperti di Papua dan Papua Barat, perusahaan pelat merah telah menyiapkan anggaran Rp800 miliar. Sementara untuk daerah lain Dwi belum bisa menyebutkan anggarannya. Ia hanya merinci kurang lebih akan sebesar anggaran untuk Papua. Tetapi anggaran tersebut akan dialokasikan ke beberapa daerah.
Baca: Kebijakan BBM Satu Harga Diberlakukan Januari 2017
"Kalau Papua itu sekitar Rp800 miliar, Papua dan Papua Barat. Kalau yang lain tidak terlalu banyak. Kalau yang lain akan tambah sekitar itu lagi," ucap Dwi, seraya menambahkan bahwa dirinya percaya dengan pembangunan infrastruktur dan APMS tersebut maka harga BBM yang berlaku akan sama yakni premium Rp6.450 dan solar Rp5.150 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News