Ilustrasi kilang Pertamina. (FOTO: MI/Liliek)
Ilustrasi kilang Pertamina. (FOTO: MI/Liliek)

Pertamina Optimalkan Aset Badak NGL untuk Proyek Kilang Bontang

Annisa ayu artanti • 11 November 2016 17:11
medcom.id, Jakarta: PT Pertamina (Persero) akan mengoptimalkan aset-aset PT Badak NGL untuk mendukung upaya percepatan pelaksanaan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Bontang, Kalimantan Timur.
 
Pembangunan Kilang Bontang yang berkapasitas 300 ribu barel per hari merupakan proyek yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan Pertamina telah ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK).
 
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan, sampai saat ini Pertamina masih mengacu pada skema KPBU dalam pembangunan NGRR Bontang tersebut.

Baca: Ditunjuk Garap Kilang Bontang, Pertamina Siap Cari Partner
 
Dengan skema itu Pertamina telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan proyek dapat direalisasikan dalam waktu cepat.
 
"Sampai saat ini Pertamina masih mengacu kepada skema yang ditetapkan pemerintah yakni Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU," ungkap Hardadi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (11/11/2016).
 
Baca: Bontang Dukung Percepatan Pembangunan Kilang
 
NGRR Bontang yang akan berdampingan dengan fasilitas Kilang LNG Bontang yang dioperasikan PT Badak NGL, telah tersedia lahan yang akan menjadi lokasi kilang. Selain ketersediaan lahan yang sangat krusial, beberapa fasilitas dan infrastruktur pendukung operasi kilang LNG, seperti 21 unit boiler kualitas tinggi, pembangkit listrik, tangki penyimpanan, dan fasilitas umum lainnya dapat digunakan untuk mendukung pengoperasian kilang NGRR Bontang nantinya.
 
"Dari sisi lahan yang saat ini sangat krusial dalam pelaksanaan proyek, kami tidak perlu lagi melakukan pengadaan dan itu dapat menghemat waktu. Beberapa fasilitas berkelas dunia yang sekarang digunakan untuk Kilang LNG Bontang juga dapat dukung proyek kilang BBM, sehingga pembangunan NGRR Bontang tidak perlu dimulai dari nol," tutup Hardadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan