Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Menko Luhut Tegaskan 10.000 MW Hampir Pasti Selesai di 2019

Dheri Agriesta • 02 November 2016 14:50
medcom.id, Jakarta: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah mengaudit megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (mw). Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dari hasil audit itu ditemukan hanya 10 ribu megawatt yang hampir selesai.
 
Baca: Luhut Pesimistis Proyek 35.000 MW Selesai di 2019
 
"Hasil audit itu ada hampir 10 ribu megawatt sudah hampir pasti selesai pada 2019, ada sekian ribu megawatt lagi itu under construction," kata Luhut, dalam 'Indonesia Marine Plastics Debris Summit', di Hotel Pullman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2016).

Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini menjelaskan, setidaknya pemerintah secara maksimal bisa memiliki 17 ribu megawatt yang siap produksi pada 2019. Sedangkan, sembilan ribu megawatt sedang dalam penggarapan pada 2019 nanti.
 
Baca: Kejar Proyek 35 Ribu MW, Jonan Kebut PPA
 
Namun demikian, Luhut tidak mempermasalahkan pembangunan megaproyek ini lewat dari tenggat waktu yang diperkirakan. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus terus waspada dan terus menjaga cadangan listrik nasional. Hal itu siap dilakukan agar kemandirian energi bisa segera terwujud.
 
Menko Luhut Tegaskan 10.000 MW Hampir Pasti Selesai di 2019
Seorang petugas sedang memeriksa jaringan listrik (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
 
Jika cadangan listrik tak ada, lanjutnya, pemerintah akan sulit menambal kerusakan yang dialami salah satu pembangkit. Luhut menegaskan, pemerintah akan terus mendorong pembangkit listrik yang tengah dikerjakan.
 
Baca: Presiden Ancam Serahkan 34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak ke KPK
 
"Itu yang sedang kita dorong. Kita dorong betul supaya bisa selesai on top untuk yang sudah pasti selesai," pungkas dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan